Mega Pilih Ahok Atas Desakan Kelompok Jesuit
Keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengusung Basuki Tjahaja Purnama disebut-sebut karena kedekatan hubungan sang petahana dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Pasalnya, Ahok sapaan Basuki buka kader PDIP, tetapi eks kader Partai Gerindra.
Mantan Ketua Komisi II DPR RI Djoko Edhi Abdurrahman mengungkap berbagai faktor yang membuat PDIP memilih Ahok. Selain karena faktor kedekatan hubungan Mega dan Ahok, PDIP lebih senang jika Kristen yang menjadi Gubernur.
“PDIP itu belah dua, Kejawen dan Kristen. Islamnya pinggiran,” katanya saat dihubungi Kabarkan, Rabu (21/9/2016).
Ahok berfungsi sebagai media, tambahnya, seperti fungsi Ahok pada hubungan Presiden Jokowi dan Taipan. Begitu juga dengan Mega, katanya memiliki tujuan yang sama, yakni sebagai pelantara dengan Taipan.
Terpilihnya Ahok oleh PDIP tak dipungkiri akibat pengaruh para pembisik Mega. Menurut Djoko, para pembisik Mega adalah Jesuit dalam madzhab politik Pater Beek.
“Jadi, tak satu pun variabel yang outputnya ke Islam,” tandas Djoko.
Diketahui, Jesuit itu sebutan kelompok serikat Yesus (ordo Gereja Katolik Roma). Serikat ini didirikan pada tahun 1534 oleh sekelompok mahasiswa pascasarjana dari Universitas Paris yang merupakan teman-teman Iñigo López de Loyola (Ignatius Loyola).
Para Jesuit bersumpah untuk melanjutkan persahabatan mereka setelah mereka selesai studi, hidup dalam kemiskinan sesuai Injil dan pergi mengemban perutusan di Yerusalem. Jesuit menyebut diri mereka amigos en el Señor (sahabat-sahabat di dalam Tuhan). [kabarkan]
0 komentar:
Post a Comment