Kritik “Risalah Istiqlal”, Wartawan Senior: Said Aqil Jangan Merasa Paling Benar!
Ahad (18/09), umat Islam, para habaib, ulama, dan tokoh nasional di Masjid Istiqlal, menyepakati “Risalah Istiqlal untuk Keselamatan Bangsa”. Risalah Istiqlal menjadi kesepakatan bersama bahwa Jakarta harus dipimpin oleh gubernur dan wakil gubernur Muslim yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaqul karimah.
Di sisi lain, secara tidak langsung Ketua Umum PBNU KH Said Aqil mengkritik Risalah Istiqlal. Said menegaskan bahwa pemimpin yang adil meski itu non-muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi zalim.
Pernyataan Said Aqil itupun menuai reaksi keras. Wartawan senior Edy A Effendi menilai sikap Said Aqil kurang bijak menyikapi Risalah Istiqlal.
“Kacaunya Ketum PBNU @saidaqil selalu membuat perbandingan tak setara. Ingin selalu beda tapi tak pada tempatnya. Kurang bijak sikapnya. Sikap bijak itu diperlukan orang sekelas @saidaqil. Jangan merasa paling benar dan semua pernyataannya sumber kebenaran. Ini omong kosong!!!” tegas Edy melalui akun Twitter @eae18.
Menurut Edy, Risalah Istiqlal bukan hanya agenda Front Pembela Islam (FPI), tetapi kesepakatan para alim dan umat Islam. “Risalah Istiqlal itu yang membuat bukan FPI tapi kesepakatan para alim dan umat Islam yang hadir di Masjid Istiqlal,” tulis @eae18.
@eae18 juga menulis: “Mosok orang gak boleh berbeda. Biarkan saja sebagian umat Islam tak setuju Ahok. Itu sah. Dan biarkan saja yang setuju Ahok.”
Diberitakan sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj mengimbau rakyat agar yakin untuk memilih calon kepala daerah yang jujur dan bersih di Pilkada serentak 2017. Menurutnya, tak masalah bila calon kepala daerah itu non-Muslim tapi jujur dan dipercaya rakyat.
“Siapa saja yang mampu dan dipercaya rakyat, pemimpin yang adil meski itu non-Muslim tapi jujur, itu lebih baik daripada pemimpin Muslim tapi zalim. Di mana saja dan siapa saja,” kata Said Aqil di kantor PBNU, Jakarta (19/09).
Said Aqil menyebut kepemimpinan Muammar Khadafi di Libya sebagai tokoh Muslim yang tidak memikirkan kemaslahatan rakyatnya. “Pemimpin yang zalim dan tak adil, masyarakat akan merasakan kezalimannya. Kayak Muammar Khadafi , dia Muslim itu. Tapi, apa? rakyatnya sengsara,” ujar Said Aqil. (it)
0 komentar:
Post a Comment