Mantapnya program Ridwan Kamil “Membangun tanpa Menggusur”


Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Bandung akan menata permukiman kumuh di Bandung dengan konsep “Membangun tanpa Menggusur”.

Jadi penjelasanya untuk menata kawasan kumuh, warga akan dipindahkan sementara dari rumah tempat tinggalnya, kemudian pihak Pemkot Bandung akan memperbaiki, setelah itu warga bisa kembali lagi.

“Jadi warga yang tinggal, tinggal di situ, pindah dulu selama masa kontruksi, setelah konstruksi beres dipindahkan lagi ke situ dengan suasana lingkungan sudah jauh lebih keren dan lebih baik,” ujar Ridwan Kami seperti dilansir republika, Ahad (18/9/2016).

Mengenai asal dana untuk pembangunan, Ridwan Kamil sedang mengusahakan dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) sekitar Rp 190 miliar.

Menurut Ridwan Kamil ada 13 titik permukiman kumuh kota Bandung yang sudah siap detail engineering design nya. “Ada 13 lokasi, 1 dari 13 lokasi yang kami perjuangkan, DED (detail engineering design)-nya sudah siap,” jelas Ridwan Kamil.

Meskipun pusat melakukan pemangkasan anggaran, Ridwan Kamil optimistis penataan kawasan ini merupakan urusan prioritas. Selain itu, urusan sanitasi juga menjadi prioritas dalam penataan. Karena permasalahannya ada yang kurang secara jumlah atau kurang baik secara kualitas.

Ridwan Kamil mencontohkan salah satu daerah yang akan dibangun apartemen rakyat ini adalah kecamatan Bandung Wetan yang memiliki penduduk sekira 350 ribu jiwa. Saat ini, daerah tersebut masih memiliki permasalahan permukiman. Misalnya, tempat tinggal warga yang masih kurang.

Oleh karena itu, Pemkot akan membangun apartemen rakyat di tanah milik Pemkot Bandung yang cukup luas. Lokasinya, di belakang Mall Balubur Town Square dengan luas sekitar 1 hektare.

Ridwan Kamil mentargetkan bahwa apartemen rakyat tersebut akan dibangun pada 2017, mendatang. Anggaran yang dibutuhkan, lebih dari Rp 80 miliar.

“Mudah-mudahan 2017 bisa kita perjuangkan dengan anggaran kurang lebih Rp 80 mliiar bisa untuk sekitar 300 kepala keluarga yang sebelumnya hanya 130 kepala keluarga,” harap Ridwan Kamil.

Untuk mengetahui daerah kumuh di Kota Bandung, Pemkot Bandung memiliki program mapay lembur. Program ini dibuat untuk meneliti aset-aset pemkot. Karena, penertiban aset diperlukan agar Pemkot Bandung bisa mengejar WTP.[islamedia/rep/az] DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About Muslimina

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment