PERDANA Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan memperoleh suara mayoritas mutlak untuk masa jabatan lima tahun sebagai presiden, sehingga putaran kedua pilpres yang dijadwalkan 24 Agustus tidak perlu dilakukan lagi, Dewan Pemilihan Agung Turki mengkonfirmasi Ahad malam kemarin (10/8/2014).
Dengan 100 persen suara yang telah dihitung, Erdogan menang pemilu presiden dengan dengan mengamankan 51.96 persen suara, menurut hasil tidak resmi.
Ekmeleddin Ihsanoglu, calon dari dua partai oposisi terbesar Turki, mengklaim mendapatkan 38.33 persen suara, sedangkan Selahattin Demirtas – calon Partai Demokrasi Rakyat pro-Kurdi hanya memperoleh 9.71 persen.
Pemilihan presiden, yang terjepit antara pemilu lokal 30 Maret dan pemilihan umum yang akan datang pada bulan Juni tahun 2015, adalah yang pertama yang pernah diputuskan oleh suara rakyat.
Dalam pidato pertamanya kepada pendukungnya setelah kemenangan, Erdogan bersumpah akan memperkuat demokrasi Turki dan akan terus mendukung kelanjutan proses solusi untuk mengakhiri terorisme di negara ini.
“Kita akan terus melanjutkan perjuangan kami untuk mencapai demokrasi yang lebih maju dan membuat standar yang berlaku di negara kita,” kata Erdogan di Istanbul.
Pemilihan presiden secara luas dilihat sebagai referendum kepemimpinan Erdogan sebagai perdana menteri dan ketua partai yang berkuasa.
Lebih dari 53 juta orang Turki yang berhak memilih hari Ahad kemarin dan jumlah pemilih mencapai 73 persen.[fq/islampos/anadolu]
0 komentar:
Post a Comment