Dianggap Ingkar Janji, Jokowi Dikecam Istri Mendiang Munir
Setelah para aktivis HAM, kini giliran Istri aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) almarhum Munir, Suciwati, mengecam keras keputusan Joko Widodo menunjuk Hendropriyono terduga otak pelaku pembunuhan suaminya sebagai penasehat Tim Transisi. Menurutnya, dengan begitu artinya Jokowi tidak menepati janji akan menghukum pelanggar HAM.
Suciwati merasa dibohongi Jokowi, padahal menurutnya Jokowi dipilih musisi, aktivis dan masyarakat umumnya, salah satunya karena visi-misi yang mendukung penegakan HAM dan berjanji membawa pelanggar HAM ke pengadilan.
"Tetapi ketika dia angkat Hendropriyono menunjukkan niat tidak baik. Makanya kita harus dorong dan ingatkan Jokowi, kalau mau memimpin negara ini di ruang berbeda seperti presiden terdahulu. Kalau tidak akan mendukung apa yang dilakukan dalam ruang demokrasi, kita juga akan sorot kerja dia apalagi soal pelanggaran HAM," katanya, Selasa (12/8/2014).
Suci menambahkan, keputusan Jokowi menunjuk Hendro juga bisa membuat masyarakat dunia internasional kecewa. Jokowi, lanjut dia, semestinya melihat rekam jejak terlebih dahulu sebelum menunjuk seseorang duduk di jabatan tertentu. (Klik: Ini Kata Djoko Santoso Soal Tim Transisi Jokowi)
Jika keputusan yang diambil salah, publik akan menilai Jokowi bukanlah pemimpin yang cerdas. Jika memang Jokowi melihat Hendro sebagai bagian tim sukses yang membawanya memenangkan Pilpres, Suci menegaskan bahwa negeri ini bukan soal balas jasa.
"Ini soal apakah dia sebagai pemimpin bermartabat atau seorang pembohong," ujarnya menyesalkan.
Suci mengaku tak segan-segan mengkritisi Jokowi jika menggandeng para pelanggar HAM dan mengabaikan janjinya untuk menegakkan HAM. Dia mengatakan, siapa pun orang nomor 1 di negeri ini harus didesak menuntaskan kasus HAM.
Tim Transisi merupakan wadah Jokowi-JK untuk mematangkan visi-misi serta merumuskan pemerintahannya lima tahun mendatang. Sementara Hendro, yang ditunjuk sebagai penasihat, disebut situs Wikileaks terlibat sebagain dalang dalam kasus tewasnya Munir.(gebraknews)
0 komentar:
Post a Comment