Abdul Qadir Saleh, Pemimpin Mujahid yang Lemah Lembut


Pimpinan Brigade At Tauhid, Syaikh Abdul Qadir Saleh rahimullah, yang syahid (insya Allah) setelah serangan udara rezim Suriah dimakamkan di kampung halamannya di kota Marea, sebelah utara Suriah.

Beliau menuju persinggahan terakhirnya di dunia usai dimandikan pada pukul 13:00 waktu setempat. Menurut kabar yang dihimpun dari Haksoz Haber, akan diadakan pemakaman simbolis di Masjid Al Fatih, Turki, pada Selasa (19/11) besok.

Menghimpun informasi dari Syria-Care Indonesia, Abdul Qadir Saleh rahimullah gugur dalam sebuah pertempuran hebat di Aleppo. Beliau dan barisan mujahidin lainnya tengah berupaya merebut Bandara Internasional Aleppo.

Selain menduduki amanah sebagai pimpinan, beliau juga merupakan pendiri Brigade Liwa At Tauhid. Di kalangan mujahidin, Abdul Qadir Saleh rahimullah dikenal sebagai sosok yang sangat lemah lembut kepada saudara seimannya.

Dalam sebuah percakapan yang diunggah di YouTube, beliau mengingatkan kepada para mujahidin lainnya untuk terus bertakwa kepada Allah dan mematuhi segala perintah Allah sehingga kemenangan menjadi milik mereka, bi’idznillah.

“Kita hanya ada Allah, tiada siapapun yang menolong kita,” kata Syaikh Saleh.

Terkait peperangan Suriah melawah rezim jagal Basyar Asad, Syaikh Saleh pernah ditanya sesuatu yang sederhana namun mendalam oleh kerabatnya, Syaikh Muhaisni. “Apa manhaj Anda?” tanya Syaikh Muhaisni.

“Kami adalah orang-orang yang sederhana, dan manhaj kami adalah ketika melihat ada seorang penindas yang membunuhi rakyat maka kami akan bangkit menangkat senjata,” tegas Syaikh Saleh.

Syaikh Saleh juga pernah bersumpah semasa hidupnya akan meletakkan senjatanya jika Asad berhasil ditumbangkan dan fitnah di kalangan mujahidin menyerbak yang menyebabkan saling menodongkan senjatanya ke sesama Muslim.

Dalam tautan video lainnya yang beredar di internet, Syaikh Saleh juga pernah memberikan semangat kepada mujahidin lainnya. Beliau menasihati rekan-rekan seperjuangannya untuk pantang menyerah dan tidak merasa kecil karena sedikitnya orang-orang yang berjuang di jalan yang lurus, jalan menuju keridhoan Allah.

“Orang-orang yang berada di jalan yang benar biasanya minoritas, dan orang-orang yang salah jumlahnya banyak,’ kata beliau.

“Maka jangan merasa bersedih jika jumlah kita sedikit saat ini, karena suatu hari nanti Anda akan sampai ke tujuan Anda. Dan pada hari itu, berdoalah untuk saya,” tegasnya. (ul/Syria-Care Indonesia/Haksoz Haber) DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment