Rahasia: Mengapa Ikhwanul Muslimin Tidak Mampu Menguasai Militer?
By: Nandang Burhanudin
****
Banyak yang bertanya, mengapa Ikhwanul Muslimin yang begitu mengakar di masyarakat dan menyebar luas di kalangan rakyat, namun tidak mampu menyusup ke jajaran militer dan kepolisian di Mesir. Jawabannya sangat sederhana, karena pemerintah rezim Mubarak sejak lama melakukan sterilasisasi pengaruh Ikhwan di militer dengan dua cara:
1. Rekruitmen yang diperketat, dengan memperhatikan nama-nama Tsulasi (hingga kakek) dan nama-nama Ruba'i (hingga buyut). Bahkan jika perlu dengan nama-nama klan atau marga. Sterilasisasi benar-benar ampuh. Gen buyut hingga cucu masih teramat kuat. Karena bagi Mubarak, Ikhwan merupakan virus yang merasuk ke dalam darah. Baginya jauh berbahaya daripada kuman biologis Israel. Model ini pun digunakan hampir di seluruh negara Arab dan Timur Tengah.
Maka intelejen negara-negara Arab menjadikan nama-nama, klan, dan marga untuk mengetahui latarbelakang seseorang. Plus dijadikan sebagai alat mata-mata yang sangat jitu. Persis seperti dikatakan Jalal Amir: "Negara-negara terbelakang biasanya lebih banyak menginventarisir data-data rakyat hingga detail dan lebih lengkap, ketimbang mengumpulkan data-data musuhnya. Semua dilakukan untuk kebutuhan spionase. Saya yakin betul bahwa Intelijen pemerintah negara saya tau siapa nama Tante Ibu Kakek Saya. Tapi yakin seyakin-yakinnya, mereka tidak pernah tahu nama lengkap Netanyahu Petinggi Israel itu hingga ke kakeknya".
2. Pembersihan melalui program-program maksiat. Hal ini dilakukan dalam rangka menguji kualitas dan kapasitas seseorang yang sudah berada dalam lingkaran militer. Maksiat mulai dari risywah (sogok-suap), tari perut, hingga berzina. Jika seorang prajurit sudah nampak "anti rokok", shalat tepat waktu, berdzikir, maka dipastikan ia akan terhambat menerima kenaikan pangkat. Namun jika ia sudah berani berzina dan "main perempuan" dipastikan ia bisa meraih pangkat dan jabatan strategis di dunia militer Timur Tengah. Hal ini yang terjadi dengan beberapa anggota dewan jenderal kudeta. Rekaman-rekaman "perzinahannya" telah dimiliki Israel.
Dengan dua poin sederhana di atas, militer Mesir benar-benar steril dari pengaruh anggota Ikhwanul Muslimin. Sebab jangankan berzina, bagi anggota Ikhwanul Muslimin merokok saja sudah menjadi pelanggaran berat. Jadi wajar, bila 85 tahun Ikhwan berdiri, selalu tertipu dengan sikap militer. Arah dan kebijakannya susah ditebak. Maka target ke depan adalah membangun militer sendiri. Tidak perlu lagi tholabun nushroh kepada pemilik kekuatan yang sudah dikangkangi Zionis. Wallahu A'lam.
mereka membuat makar, maka makar Allah pasti yang terkuat.
ReplyDelete