Sekretaris Koalisi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta Mesir, Dr. Magdi Kurkur menyangkal bahwa koalisi telah mengalah dan mengajukan dialog dengan rezim kudeta. Ia menegaskan bahwa poin pernyataan terbaru yang dikeluarkan koalisi bukanlah inisiatif untuk mundur. Koalisi memandang perlunya strategi dalam menentukan arah aksi yang sedang dilakukan.
Dalam konferensi pers yang digelar hari ini Kurkur mengatakan bahwa apa yang difahami banyak pihak dari pernyataan koalisi adalah keliru. Pihak koalisi tidak mengajukan diri untuk "tanazul" (mengalah). Namun mereka menilai bahwa permasalahan yang paling krusial adalah terkait penghormatan tehadap konstitusi dan kembalinya iklim demokrasi. Dan semua itu tidak akan terwujud kecuali dengan kembalinya presiden Mursi ke posisinya.
Ia menambahkan,"Bisa saja ada kemungkinan setelah kembalinya Mursi akan diadakan pemilu presiden sesegera mungkin, atau Mursi akan menghapus kekuasaannya dan melimpahkan kepada Perdana Menteri. Namun ini hanya akan terlaksana setelah melewati proses dialog yang serius.
Selain itu adalagi persoalan yang tak kalah penting, misalnya terkait kelanjutan Majelis Shoura atau pembentukan pemerintahan.
Hari ini Koalisi Nasional Pro Legitimasi dan Anti Kudeta mengeluarkan pernyataan resmi (bayan) di sela-sela konferensi pers yang digelar terkait pandangan dan tuntutannya. Diantara tuntutan tersebut adalah kembalinya legitimasi, peran konstitusi dan qisas atas darah para syuhada. Namun media-media pro kudeta justru mengklaim pernyataan tersebut sebagai langkah awal pro legitimasi menyerah dan mengalah.
0 komentar:
Post a Comment