Sungai ini menyaksikan sebuah kejadian besar di tahun 1975. Bendungan raksasa Keban yang dibangun di sekitar sungai Eufrat setinggi 210 meter memotong alirannya. Dengan kata lain menghentikannya.
Tanda yang ditunjukkan hadist nabi telah terjadi. “Berhentinya sungai Eufrat adalah salah satu tanda kedatangan Al Mahdi.” (Al Muttaqi al Hindi, Al Burhan fi Alamatil Mahdi Akhirul Zaman, h.39)
Untuk pertama dan terakhir kali dalam sejarah, sungai Eufrat tidak akan mengalir selama tiga hari.
Hadist lain tentang hal ini mengatakan, Rasululullah SAW bersabda, “Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan Gunung Emas yang mendorong manusia berperang. 99 dari 100 orang akan tewas (didalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata: “Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup . “ (Bukhari-Muslim)
Mari kita renungkan ungkapan-ungkapan tertentu dalam hadist tersebut.
“Hari Kiamat tak akan terjadi sebelum sungai Eufrat mengering dan menyingkapkan Gunung Emas”
Menurut pandangan bersama para penafsir hadist, pernyataan ini merujuk ke penghentian aliran sungai Eufrat, memang, di tahun 1975, pembangunan DAM Keban benar-benar memotong dan menghentikan aliran sungai tersebut.
Berkat pendirian DAM mirip gunung setinggi 210 meter ini, tanah di sekitarnya menjadi senilai emas, karena alasan-alasan seperti dihasilkannya sumber daya listrik, meningkatnya kesuburan tanah dan tumbuhan disekitarnya, juga kian mudahnya sarana pengangkutan.
Hasil proyek pembangunan raksasa yang dikenal sebagai Proyek Anatolia Tenggara (GAP) mengungkapkan dengan jelas kebenaran ini.
Daerah itupun lalu merengkuh peluang ekonomi baru. Pendapatannya meningkat, dan pengangguran berkurang.
Di sisi lain suatu kabar yang baru-baru ini diliput media jelas menunjukkan kebenaran ungkapan yang digunakan di dalam hadist. Menurut kabar itu, foto-foto dari satelit membuktikan adanya timbunan emas di dasar sungai Eufrat. Dan itu bisa dilihat jika airnya tertahan.
Yang mendorong manusia berperang seperti yang diterangkan dalam hadist
“99 dari 100 orang akan tewas (didalam pertempuran), dan setiap dari mereka berkata: “Mungkin aku satu-satunya yang akan tetap hidup.”
Adalah merujuk pada peperangan yang membuat jiwa melayang. Para pemilik tanah di daerah sungai Eufrat, menderita kerugian yang sangat besar, karena kekacauan yang berlangsung dalam jangka waktu teror yang panjang di sana dan banyak orang kehilangan jiwanya.
Pendeknya, pernyataan-pernyataan di dalam hadist di atas terjadi.
Satu per satu tepat dan dialami langsung suatu nanti!
Wallahu ‘alam bissawab..
0 komentar:
Post a Comment