Aliansi Nasional pendukung Legitimasi, sebuah koalisi kelompok-kelompok Islam yang sebagian besar mendukung Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi telah menolak seruan untuk mengangkat senjata melawan militer Mesir.
"Kami tegas mengutuk panggilan ini. Protes kami adalah damai," Khalid Hanafi, seorang pemimpin Kebebasan Ikhwanul Muslimin dan sayap politiknya Partai Keadilan (FJP) dan anggota koalisi pro-Mursi, mengatakan kepada kantor berita Anadolu Agency yang dipantau oleh Mi’raj News Agency (MINA).
Kelompok-kelompok Islam di Irak dan kawasan Mediterania timur berafiliasi dengan Al-Qaeda telah mendesak pengikutnya untuk melawan militer Mesir menyusul "tindakan keras berdarah terhadap demonstran aksi duduk" baru-baru ini.
Hanafi menekankan bahwa pendukung Mursi berdiri melawan perusakan lembaga negara.
"Perbedaan kami dengan para pemimpin militer dan Kementerian serta pendukung kudeta berdarah dalam negeri," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa, gerakannya tidak memusuhi lembaga-lembaga negara dan menyadari bahwa kebencian dapat menimbulkan serta mendorong untuk melakukan kekerasan.
Pemimpin FJP yakin pernyataan yang dibuat oleh afiliasi Al-Qaeda itu dimaksudkan untuk menodai citra revolusioner Mesir.
"Mereka yang berkuasa tidak mampu untuk membungkam suara-suara kebenaran setelah tertegun oleh partisipaasi massa demonstran pada Jumat," kata Hanafi. "Jadi mereka sekarang berusaha untuk menodai citra para demonstran pada publik," tegasnya.
"Kami menegaskan bahwa protes kami damai, pernyataan ini [oleh afiliasi Al-Qaeda] disebarkan oleh tangan jahat untuk menjaga Mesir dalam keadaan kacau," tambahnya.
Sejak 3 Juli 2013, Mursi digulingkan oleh militer Mesir dan para pendukungnya telah menggelar unjuk rasa harian untuk mengecam apa yang mereka sebut "kudeta militer" terhadap pemimpin terpilih Mesir dan menuntut pemulihannya. (mina)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment