MESIR ALAMI KRISIS EKONOMI PASCA KUDETA
Dua bulan pasca kudeta militer, Mesir mengalami krisis ekonomi terburuk. Majalah Economist untuk pertama kalinya menempatkan Mesir berada di peringkat terakhir dari 140 negara berdasar kualitas standar hidup.
Seorang pejabat senior Bank Sentral Mesir mengungkapkan bahwa hingga kini Arab Saudi dan UAE belum membayar komitmen finansial yang dijanjikannya pasca kudeta serta membantah rumor jika Kuwait telah menyerahakan paket bantuan senilai 4 milyar dollar. Defisit APBN Mesir sendiri diperkirakan mencapai 34 milyar dollar di akhir tahun ini.
Sebagai akibat kudeta, Qatar membekukan pencairan tahap kedua dan ketiga dari total 4 milyar dollar hibah yang dikucurkan. Sementara Turki dan beberapa negara lainnya menarik diri dari pasar Mesir.
Menteri transportasi Mesir menyatakan bahwa pendapatan dari sektor kereta api anjlok hingga 60 persen per medio Agustus. Kampanye PEMBANGKANGAN SIPIL kelompok pro Demokrasi mengakibatkan perusahaan listrik negara merugi tinggi karena banyak warga yang menolak membayar rekening listrik. Pada sektor pariwisata, yang menjadi sumber utama pendapatan domestik terpukul karena krisis. Menteri Pariwisara, Hisham Zozou mengakui jika performa turisme pada pemerintahan Mursi jauh lebih baik. Salah satu destinasi wisata favorit di Mesir, Temple Abu-Simble hanya mendapatkan satu kunjungan wisatawan dalam sepekan dan itupun menghabiskan tidak lebih 4,5 pound atau kurang dari 1 dollar.
Sumber: Memo
0 komentar:
Post a Comment