Muhammad Al-Qiq
Belakangan ini sejumlah pihak berusaha menutup dan menghadang sebuah pihak penting di kawasan Timur Tengah yaitu Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Hamas. Hal itu semakin kentara menyusul dimakzulkannya Presiden Mursi. Sejumlah pejabat berusaha mengaitkan Al-Qassam dengan peristiwa kekerasan di Sinai. Targetnya agar gerakan militant ini dihancurkan bersama-sama. Ada sejumlah faktor kenapa mereka menjadi target;
1. Operasi syahid melalui sabuk bom peledak yang memberikan pelajaran keras kepada penjajah zionis barangkali untuk pertama kalinya dilakukan oleh Ir. Yahya Ayyas. Ini merupakan senjata yang paling efektif pada saat itu dalam sejarah Palestina. Semua warga Palestina saat itu menginginkan untuk menjadi martir. Sehingga senjata ini mampu mengobarkan dan membakar Tepi Barat dan Al-Quds selama beberapa tahun. Meskipun koordinasi keamanan antara keamanan otoritas Palestina dan Israel tetap berjalan, namun operasi bom syahid terakhir yang berhasil terjadi pada perang 2012 atas Gaza yang menyasar sebuah bus. Arsitek bom ini berasal dari universitas Berzeit.
2. Sayap militer tersebut membawa pemikiran Gerakan Perlawanan Islam Hamas yang memiliki prinsip-prinsip Jamaah Ikhwanul Muslimin yang menegaskan bahwa militer bukanlah tujuan. Menurut mereka ia hanya menjadi sarana untuk membebaskan Palestina. Ini berarti senjata mereka bukanlah untuk membunuh orang namun ada tujuan yang akhir yakni membebaskan Palestina. Ini berarti mereka mengancam eksisten penjajah zionis.
3. Al-Qassam telah berhasil melakukan serangan ke Al-Quds. Ini menunjukkan dua unsur penting; untuk pertama kalinya kota Jerusalem (AlQuds) yang dikuasai oleh Israel menjadi sasaran. Selama ini tidak ada pasukan Arab atau negara Islam yang berani melakukan serangan terhadap yahudi di kota tersebut. Lebih penting lagi serangan itu dilakukan dengan senjata buatan local.
4. Al-Qassam bukanlah hantu atau makhluk apapun yang berkumpul dan sepakat secara emosional atau berbeda untuk memperebutkan jabatan atau harta. Tapi lebih berbahaya dari itu menurut penilaian zionis karena Brigade Al-Qassam berjalan di atas prinsip dasar dan aturan, system, piagam internal, bergerak secara sistematis terorganisasi secara rapi. Bahkan memiliki struktur sistematis seperti halnya sebuah instansi militer. Inilah yang senantiasa diperangi oleh pasukan penjajah dimanapun.
5. Karena Brigade Al-Qassam tidak pernah basa basi terhadap penjagal Basyar Asad demi mengorbankan darah warga Palestina atau warga Suriah. Bahkan Al-Qassam membela kelompok yang terzalimi dan meneriakkan kebebasan bagi bangsa di Mesir dan Suriah. Mereka tidak memiliki sikap yang hanya mementingkan materi atau pribadi.
Hamas yang dipilih oleh rakyat dan mendapatkan legitimasi kemenangan dua kali dalam perang ataupun dalam pemilu menunjukkan legitimasi perlawanan terhadap dari rakyat Palestina.
6. Brigade Al-Qassam ditakuti oleh kawan maupun lawan yang telah mampu menggetarkan elit-elit penjajah Israel yang telah mengubah kalkulasi dan perhitungan dan yang memaksa jutaan warga Yahudi masuk ke dalam persembunyian dan bunker di bawah tanah ketika terjadi perang dan merekalah juga yang telah membebaskan ratusan tawanan. Dan hari demi hari mereka terus menunjukan prestasi. (pip)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment