Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Fahmy menyatakan bahwa Mesir menolak adanya intervensi militer di Suriah, dan bersikeras bahwa satu-satunya cara adalah solusi politik di negara yang dilanda perang tersebut.
“Mesir menolak intervensi militer di Suriah, karena kami percaya solusi politik merupakan satu-satunya jalan keluar bagi krisis di sana. Mesir mendukung perundingan Jenewa 2,” kata Fahmi dalam konferensi pers yang diadakan di Kementerian Luar Negeri di Kairo Selasa kemarin (27/8/2013).
“Akuntabilitas harus didasarkan pada informasi yang akurat, untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas serangan kimia di Ghouta,” lanjut Fahmy.
Nabil Fahmy juga menyatakan bahwa Mesir tidak mendukung para ‘Jihadis’ di Suriah.
Mesir pada era kepemimpinan presiden Mursi mendukung pejuang Islam Suriah
Padahal, pada era presiden Muhammad Mursi yang berasal dari kalangan Ikhwanul Muslimin sepakat untuk mendukung para pejuang Islam Suriah. dukungan itu diberikan pemerintahan Mursi sebelum dirinya dikudeta oleh junta militer Mesir.
Para ulama Ahlusunnah pada era pemerintahan Mursi tepatnya pada (13/6/2013) sepakat membuat seruan bersama untuk mendukung Jihad di Suriah. Seruan tersebut bertujuan mendukung pejuang oposisi melawan tentara Rezim Bashar al-Assad dan sekutunya Syiah Hizbullah serta Iran.
Para ulama berkumpul di Kairo untuk menyatukan sikap mereka terkait krisis Suriah dan mengeluarkan pernyataan yang mengecam rezim “sektarian” yang ada di Suriah.
Dilansir oleh Alarabiya (13/06/2013) para ulama yang hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan “Kita harus berkomitmen mereka dengan semua bantuan demi menyelamatkan rakyat Suriah dari rezim sektarian.”
Presiden Mesir Muhammad Mursi yang dikudeta militer mesir saat ini bahkan sempat memutuskan hubungan diplomatik dengan rezim Bashar al-Assad. Mursi pada hari Sabtu (15/6/2013) mengumumkan kepastian untuk pemutusan hubungan diplomatik dengan rezim Suriah.
Mursi juga menyerukan untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas negara yang rakyatnya dibantai oleh rezim Bashar al-Assad tersebut.
“Mesir hari ini memastikan untuk memutuskan hubungan dengan rezim di Suriah yang saat ini masih berkuasa, kata Presiden Mursi dalam sebuah pawai di Kairo pada Sabtu kemarin sebagaimana yang Dilansir oleh Alarabiya (15/06/2013).
“Mesir juga akan menutup kedutaan rezim di Kairo serta menarik diplomat Mesir dari Suriah,” Lanjutnya
Aksi pawai “Dukungan untuk Suriah” diselenggarakan di Kairo yang terjadi sehari setelah Ikhwanul Muslimin mengecam intervensi militer Syiah Hizbullah di Suriah dan juga menyerukan dukungan untuk berjihad di sana.(bumisyam)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment