Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Aljazeera, Baltaji mengatakan, seandainya para demonstran di lapangan Rabiah Al-Adawiyah mempunyai senjata sebagaimana kedustaan mereka, sesederhana apapun senjata mereka, pasti mereka akan gunakanya untuk melindungi diri mereka saat diserang tentara.
Ia mengingatkan, senjata itu bukan untuk hiasan. Kalau mereka punya tentu akan digunakan untuk melindungi diri mereka, anak-anak mereka dan para pimpinan mereka yang dibantai dan dipenjarakan militer. Beltaji justru balik bertanya, punya siapa senjata tersebut ?. Siapa yang menimbunya ?.
Penangkapan Mursyid Am Ikhwanul Muslimin dengan dalih sebagai pemimpin gerakan milisi (sipil bersenjata) tentu mereka akan menggunakanya untuk melindungi pimpinan mereka dahulu yang ditangkap tentara. Apakah senjata tersebut hanya untuk menunjukan bahwa mereka adalah kelompok teroris saja?.
Sebaliknya, Baltaji menuding militer berupaya mengalihkan perhatian masyarakat dari kasus pembantaian militer di penjara Abu Za'bal dengan menyebar isu penimbunan senjata oleh IM, untuk mensosialisasikan pada masyarakat bahwa mereka sedang memerangi "teroris". Ia balik bertanya, apa yang dilakukan para demonstran damai di Rabiah sehingga mereka disebut teroris ?.
Kelompok kudeta berusaha lepas tangan dari kudeta berdarah mereka dengan berlindung dibalik perang terhadap teroris untuk menutupi kejahatanya dan mendiamkan internasional yang menolak kudeta. (pip)
0 komentar:
Post a Comment