Orang yang mengambil foto beliau adalah Ahmad Anwar yang merupakan salah seorang aktifis. Anwar menceritakan bahwa Dr. Mo’men ikut dalam demonstrasi hari Sabtu, 24 Agustus kemarin, di kota Thanta.
Saat berjalan dalam konvoi, beliau diserang oleh sekelompok preman dengan alat pukul dan senjata tajam. Badan, kepala dan wajahnya penuh dengan luka. Beliau berhasil menyelamatkan diri dari amukan mereka, dan pergi ke rumah sakit Asy-Syuruq, Thanta, yang terletak dekat dengan lokasi beliau diserang.
Baru sampai di gerbang rumah sakit beliau tidak kuat, dan terjatuh. Beliau berteriak-teriak meminta pertolongan kepada paramedis yang berada di dalam. Sangat disayangkan, dari dalam seorang dokter bertanya kepada orang yang di luar, “Apakah dia seorang Ikhwan?” Orang yang berada di luar menjawab, “Iya.” Dokter kembali berkata, “Kalau begitu, bunuh saja dia.”
Akhirnya Dr. Mo’men pergi ke rumah sakit Universitas. Di sana beliau mendapatkan pertolongan. Tapi setelah itu, ada beberapa dokter yang pro kudeta, menyerahkannya kepada militer melemparnya seperti sampah ke kendaraan militer. Militer menerimanya sambil tertawa-tawa. (msa/dkw)
0 komentar:
Post a Comment