Wakil Kepala Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Hamas Dr. Musa Abu Marzuq mengatakan, “Tidak ada maslahat buat kami dengan semua kesia-siaan yang dituduhkan pada kami yang sama sekali belum terbukti kejahatan atau pidana apapun yang kami lakukan terhadap saudara besar kami (Mesir) di Sinai.”
Karena itu Abu Marzuq meminta agar dihentikan diulang-ulangnya tuduhan-tuduhan dan kebohongan-kebohongan yang dituduhkan kepada gerakan Hamas.
Abu Marzuq menambahkan, “Hamas telah menegaskan dalam berbagai kesempatan dan momen tentang sikapnya, harus dibuka gerbang perlintasan untuk menutup terowongan-terowongan. Mesir bukanlah pihak dalam kesepakatan perlintasan yang buruk kredibilitas, bukan juga pihak dalam kesepakatan Paris yang terikat dengan perdagangan Palestina yang menilai ekonomi Palestina adalah ekonomi dalam negeri bagi Zionis. Kami siap untuk berdiskusi seputar pembukaan gerbang perlintasan, dan sekarang terowongan-terowongan telah dihancurkan.”
Wakil kepala Biro Politik Gerakan Hamas ini menilai bahwa pernyataan Menlu Mesir Nabil Fahmi terkait dengan Jalur Gaza dan masalah terowongan merupakan jawaban kepada orang yang menilai Jalur Gaza sebagai ancaman bagi keamanan nasional Mesir atau menganggap Hamas sebagai Musuh, sehingga berhubungan dengannya adalah pengkhianatan dan berbicara dengannya berarti melakukan mata-mata.
Sebelumnya Menlu Mesir Nabil Fahmi mengatakan bahwa Mesir tidak akan menerima berlanjutnya blokade terhadap Jalur Gaza. Dia mengatakan, “Hamas ada di perbatasan kita dan sudah wajar kita berdiskusi dengannya mengatur pembukaan perlintasan-perlintasan, kesepakatan tahun 2005 Mesir bukan salah satu pihak di dalamnya. Kita tidak menerima pelaparan warga Palestina dan menolak berlanjutkan terowongan.” (pip)
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment