Dalam keteranganya, Sabtu (24/8) yang dilansir pusat informasi Palestina mengatakan, Abbas tidak hanya melaksanakan agenda-agenda Zionis saja, tetapi juga melancarkan ancaman yang jelas-jelas mengancam kepentingan bangsa Palestina di Gaza. Dimulai dari ikut andil bagian dalam blokade Gaza hingga melakukan pemotongan gaji pegawai pemerintah.
Gerakan ini mengisyaratkan, pernyataan Abbas menabrak semua rambu-rambu termasuk bertentangan dengan aqidah Islam dan kepentingan bangsa serta masalah ummat yang menyebutkan, Israel ada agar eksis tidak untuk tiada. Demikian juga ia tutup mata atas penderitaan bangsa Palestina pada perang Al-Furqan dan tidak ambil peduli pada jumlah kerugian akibat agresi Zionis. Tak berpihak pada Palestina dan tidak juga berupaya untuk meringankannya. Makanya tak heran bila secara sepihak ia mengumumkan Gaza sebagai pemberontak.
Dengan pengumuman ini maka, Abbas telah memaklumatkan perang terhadap rakyatnya di Gaza yang sedang terblokade dan menuding bahwa Gaza tidak mau menyerah atau menurunkan benderanya sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan Zionis. Ia juga menekan rakyatnya untuk tunduk pada keputusanya menggelar pemilu yang tidak disepakati semua pihak.
Tudingan Abbas terhadap Gaza adalah deklarasi perang terthadap bangsa Palestina. Yang akan rugi besar dari maklumat ini tentunya di sendiri. Abbas telah menabrak semua batasan dan membunuh bangsa yang terkepung di Gaza untuk tunduk pada kediktatoranya serta menyerahkan kekuasaanya pada penjajah Zionis demi kepentingan mereka. Aksi ini tentu menggambarkan kebangkrutan politik yang dialami Abbas dan sangat berbahaya, disamping akan memperdalam perpecahan Palestina, demi untuk mendapat keridhoan dari Zionis, Eropa, Amerika dan duni luar, ungkapnya. (pip)
0 komentar:
Post a Comment