Wakil Arab di parlemen Israel ini menilai apa yang dilakukan dinas keamanan otoritas Palestina di Ramalah adalah tindakan brutal terhadap konstitusi dalam melawan demonstrasi damai. Ini membuktikan bahwa faham kerusakan adalah satu.
Dia mempertanyakan apa yang dikhawatirkan oleh otoritas palestina Palestina di Ramallah terhadap aksi damai untuk mendukung legalitas di Mesir? Yang artinya adalah menghormati terhadap kehendak rakyat dalam memilih siapa yang memerintah mereka jauh dari itu hegemoni militer dan cengkeraman dinas keamanan dan infiltrasi rezim partai tunggal.
Dia melanjutkan, “Bukankan menjadi hak rakyat untuk mengungkapkan pendapat mereka atas apa yang terjadi dalam peristiwa yang berdampak besar kepada persoalan Palestina saat ini dan akan datang? Bukankah menjadi hak rakyat Palestina untuk menolak sikap presiden otoritas Palestina di Ramallah yang membahayakan kepentingan nasional palestina dengan berpihak kepada pemerintah militer yang berlumuran darah melawan kehendak rakyat Mesir?”
Dia menegaskan yang menjadi kewajiban otoritas lokal di Ramallah adalah memahami bahwa mereka tidak akan berhasil menundukkan rakyat Palestina, yang tidak pernah takut melawan penjajah Zionis, kerbutalan dan tindakannya yang berdarah-darah. Karena itu segala tindakan otoritas Ramallah ini tidak akan berhasil menakut-nakuti rakyat Palestina meskipun telah menggunakan segala sarana melebihi sarana penjajah Zionis.
Dia menilai, “Pemerintah yang terpilih secara sah di Mesir akan menang. Presiden sah Dr. Muhammad Mursi akan kembali ke kursi kepresidenan sesuai dengan konstitusi. Dia akan kembali memberlakukan konstitusi dan dewan syura akan aktif kembali. Pengadilan revolusi akan dialaksanakan untuk para pemberontak yang melakukan kudeta militer dan keamanan. Juga bagi para sekutu-sekutunya dari kalangan jurnalis fasis dan hakim jahat, ketua lembaga-lembaga diplomatik Mesir yang bersekongkol dan yang lainnya. Ketika itu akan ada hukuman bagi siapa saja yang terlibat kejahatan di Mesir.” (pip)
0 komentar:
Post a Comment