Twitter : @assyarkhan
Eit, Jangan esmosi dulu. Saya tidak mau dan tidak dalam rangka menghina dan melecehkan orang lain dalam Artikel ini, hanya ingin memperlihatkan kepada Anda bahwa betapa TV Berita Satu berambisi kuat untuk menjadikan Jokowi sebagai Calon Presiden RI 2014 - 2019. Sehingga dibuatkan cerita settingan yang menarik tetapi jadi mual dibuatnya.
Jika Anda memantau tayangan berita TV Berita Satu maka justru TV Berita Satu “mengalahkan” Kompas dalam pemberitaan Jokowi secara intensitasnya, Hampir setiap jam ada berita Jokowi yang ditayangkan, sebuah ambisi yang luar biasa menurut Saya, sebenarnya tidaklah mengherankan karena TV Berita Satu adalah milik dari Lippo Group yang dikomandoi oleh James Riyadi dkk. Jika sebelumnya Kompas.com yang hampir 7 s/d 15 Berita dalam sehari untuk Jokowi sebelum ini ditahun 2013, maka di 2014 ini TV Berita Satu hampir tiap jam selalu ada Berita tentang Jokowi sekaligus setelah itu mendeskreditkan lawan politik Jokowi siapapun itu.
Perkiraan Saya sebenarnya bukan Jokowi yang menjadi Presiden target dari kelompok ini termassuk TV Berita Satu didalamnya tetapi Ahok (Basuki Tjahaja) menjadi Gubernur DKI Jakarta lah yang melatar belakangi semua ini, Ahok yang tentunya memiliki kesamaan visi misi dengan James Riady, Peter Ghonta dll ini dipastikan ingin merebut DKI-1, bahkan akhir-akhir ini Ahok sudah mempersiapkan satu nama yang akan mendampinginya jika jadi Gubernur DKI Jakarta menggantikan Jokowi yang melenggang ke Istana RI nanti. Nama yang sudah santer dibeerita dan disebut-sebut Ahok layak mendampingnya adalah Rieke Dyah Pitaloka. Cek beritanya disini : Jadi Gubernur DKI, Ahok Pilih Rieke (Tempo)
Sejak lama, Saya sudah tidak percaya dengan TV sebenarnya, terlalu banyak settingan atau drama yang dilakukan termasuk didalamnya berita-berita Selebritis untuk sekedar menaikan populeritas, Jokowi tidak ubahnya seperti itu. Ada manajemen yang bekerja untuk menaikan populeritasnya agar bisa menjadi Presiden RI dengan target tertentu.Tetapi, untuk mengimbangi settingan tersebut perlulah Saya untuk memantau yang menjadi fenomena di Indonesia setiap saat.
Awal pengambilan judul “Jokowi Memang Kerbau” ini adalah ketika TV Berita Satu menayangkan berita penutup tentang Pariwisata di tanah Toraja. Sebuah berita Adu tanduk Kerbau, Sang pembawa acara dan tim kreatif tentunya sudah menyiapkan nama-nama sang kerbau yaitu BORNEO , kemudian Ayo Kita cari lawan beratnya siaapa, Sang Presenter menemui Pengadu Kerbau lainnya yang menyebutkan Kerbaunya bernama : JOKOWI.
Pria yang berbaju kotak-kotak diatas menggambarkan yang mengendalikan Jokowi selama ini, Jokowi yang diibarakatkan seperti dicucuk idungnyaa selalu menurut dengan yang mengendalikannya.
Jokowi Sang Kerbau pun di adu dengan kerbau lainnya, setelah Jokowi sang Kerbau dipopulerkan sebagai Kerbau Kuat yang tak tertandingi (Dok. Pribadi dari TV Berita Satu) |
Kerbau bernama JOKOWI ini tidak ditutup dengan berita kemenangannya, ada makna tersembunyi dibalik “Simbol Kerbau” ini, diantaranya Jokowi akan bertanding dengan kerbau-kerbau lainnya dalam Pemilu 2014 mendatang. Selain itu mengandung Makna, Jika Jokowi dapat dikendalikan dan disetting seperti istilah “Kerbau yang dicucuk Hodingnya” maka tayangan ini ingin menegaskan bahwa Jokowi memang kerbau yang kelak bisa disetting, bisa dikendalikan dan bisa dijadikan boneka para pemilik modal.
Reporter TV Berita Satu menutup Acara (Dok. Pribadi) |
Jika Anda melawan lupa sedikit Saja, Anda akan bertemu dengan gambar dan taayangan TV yang menggambarkan SBY dengan Kerbau yang disebut SIBUYA. Si BUYA awalnya dipuja tetapi akhirnya dihina, bahkan diminta turun dari jabatan kepresidenn, awalnya disayang kemudian akhirrnya ditendang, berikut gambarnya :
SBY Pun pernah ditokohkan sebagai Kerbau yang diberi nama SIBUYA (http://sukrino.files.wordpress.com/2010/02/kerbau2r3yozq.jpg) |
Jika ternyata iya…., Maka Jokowi itu Memang Kerbau
JAKARTA, 9 Maret 2014
ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
@assyarkhan (Twitter)
0 komentar:
Post a Comment