Mantan Aktivis Tamarod: Rezim Mubarak dan Emirat Mendanai Penggulingan Presiden Mursi
Salah seorang pendiri Gerakan Pembangkang (Harakah Al-Tamarod/Rebel Movement) di Mesir, Muhammad Nabawi, mengungkapkan bahwa gerakan tersebut mendapatkan bayaran dari rezim Husni Mubarak dan Uni Emirat Arab untuk membantu kudeta militer terhadap Presiden Muhammad Mursi.
Menurut Nabawi, Gerakan Tamarod, yang memprakarsai Revolusi 30 Juni 2013 dan berujung pada kudeta Presiden Mursi pada 3 Juli 2013, hanyalah perangkap bagi para pemuda Mesir untuk memuluskan kembalinya sisa-sisa rezim Mubarak ke tampuk kekuasaan.
Tudingan tersebut berdasarkan fakta yang didapatkannya tentang pendiri dan aktivis Tamarod yang lain, Mahmoud Badr, yang menunjukkan telah mendapatkan bayaran sangat fantastis dari pengusaha Koptik yang dekat dengan Mubarak, Naguib Sawiris.
Kekayaan Badr mengalami kenaikan secara tidak wajar yang diduga mencapai dua juta pound Mesir (sekitar tiga miliar rupiah) yang disimpan di Bank Cairo.
Badr ditengarai juga memiliki kekayaan lain di dalam dan luar Mesir yang mencapai 1,5 juta dolar AS. Dana tersebut diduga sebagai bantuan dari Uni Emirat Arab untuk gerakan tetapi disabotase untuk kepentingan pribadi Badr.
Lebih lanjut, Nabawi menyatakan bahwa pada awalnya dirinya dan rekan-rekan aktivis Tamarod lainnya hanya menuntut penyelenggaraan Pilpres lebih awal.
Misi tersebut ternyata disalib oleh Menhan Abdel Fatah Al-Sissy yang memutuskan untuk mengkudeta Presiden Mursi dan sekarang tampak mulai mengincar kursi kepresidenan. (klmty/rem/dakwatuna).
0 komentar:
Post a Comment