Penulis : ADI SUPRIADI / @assyarkhan
Sejak dari seminggu yang lalu Saya ingin menuliskan Artikel ini ketika menonton Siaran Berita TV Berita Satu memberitakan Apel Siaga Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Bandung. Kesalahan yang mungkin saja disengaja atau tidak sengaja ini pastinya memiliki maksud tertentu.
Sebagaimana diketahui dari banyak media bahwa Apel Siaga PKS selalu diadakan diberbagai tempat sebagai ajang konsolidasi kader untuk menyongsong Pemilu 9 April 2014 mendatang, sejauh ini Apel Siaga selalu dihadiri ribuan bahkan sampai puluhan ribuan kader PKS, hal ini bisa dilihat dalam Dokumentasi yang mereka lakukan melalu media Youtube.com, Salah satu Keyword yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengetikan “Apel Siaga, PKS” di halaman Youtube maka Anda akan menemukan banyak informasi mengenai kegiatan ini yang biasanya diisi Orasi Motivasi oleh HM Anis Matta, Presiden PKS.
Penulis meyakini banyaknya Kader PKS yang hadir dan meriahnya acara diberbagai tempat diseluruh Provinsi di Indonesia ini dipastikan membuat lawan politik PKS menjadi gerah kepanasan karena sudah banyak cara untuk menghancurkan Partai ini tetapi tidak juga berhasil, justru terlihat kadernya semakin solid.
Upaya lain yang bisa dilakukan oleh sebagian lawan Politik PKS adalah bermain dalam ruang opini untuk mempengaruhi masyarakat Indonesia sebagai pemilih pada Pemilu 9 April 2014 mendatang, Salah satu opini yang ternyata BLUNDER dilakukan TV Berita Satu ketika memberitakan bahwa “Apel Siaga PKS di Bandung Diduga Melanggar Kampanye“
Namanya juga Opini, targetnya adalah membuat orang berfikir sesuai dengan harapan sang pembuat berita, Apakah ini pesanan lawan Politik PKS peserta Pemilu sebaiknya TV Berita Satu melakukan klarifikasi, jika benar ternyata maka sangat disayangkan media yang seharusnya menjadi pilar demokrasi ternyata menjadi hama demokrasi sehingga membuat demokrasi menjadi rusak, “Yang benar diberitakan salah dan yang salah diberitakan benar“
Target dari Pemberitaan ini adalah setidaknya untuk membuat citra negatif PKS sebagai Partai yang melanggar aturan kampanye dan jika tidak terbukti misalnya maka TV Berita Satu bisa berkilah dengan mengatakan “Kan Baru Diduga“, Begitulah Opini yang ingin dibangun.
Blunder Fatalnya dalam pemberitaan TV Berita Satu ini adalah ketika menyebut Darwis Pulungan sebagai Ketua Pengawas Pemilu Kota Bandung tetapi sebenarnya yang diwawancarai oleh wartawan TV Berita satu itu adalah Mantan Ketua DPD PKS Kota Bandung atau saat ini menjabat sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Kota Bandung yaitu Haru Shuandaru.
Gambarnya Bisa Anda lihat berikut ini :
Haru Suandharu Menjadi Darwis Pulungan (Youtube.com) |
Pertanyaan berikutnya : Mengapa TV Berita Satu berani melakukannya? Hal terpenting adalah “Pesanan Sponsor” sudah tercapai, Kemudian coba tanyakan siapa yang kenal dengan Darwis Pulungan dan siapa yang kenal Haru Suandharu? Kecuali masyarakat Kota Bandung sendiri atau orang yang mencari informasi di Website,
Wajah Asli Ustadz Haru Suandharu-Mantan Ketua DPD PKS Kota Bandung (Twitter.com) |
Jikapun nanti ada banyak yang protes, maka TV Berita Satu sudah mempunyai jawaban : ” Kami Minta Maaf, Itu Kesalahan Teknis Penulisan Dalam Wawancara tersebut” . Begitulah Media merasa dirinya sebagai raja di Era Demokrasi ini.
Semoga TV Berita Satu Melakukan Blunder Lagi sehingga Kita bisa bertanya Siapakah yang menjadi Sponsor terhadap pemberitaan tersebut?
Berikut Wajah Asli DARWIS PULUNGAN (Ketua Panitia Pengawasan Pemilu Kota Bandung)
Darwis Pulungan (http://ppl-kotabandung.blogspot.com/) |
Terkadang Kebencian itu Membutakan Hati, Semoga Allah membukan hati yang membenci
JAKARTA, 8 Maret 2014
ADI SUPRIADI / Ahmad Muhammad Haddad Assyarkhan
Twitter : @assyarkhan
0 komentar:
Post a Comment