JOHN KERRY YANG MENJENGKELKAN
Menlu Luar Negeri AS John Kerry patut jadi sosok yang menjengkelkan dan tidak kredibel di mata dunia Islam. Setelah memuji militer Mesir pasca kudeta dan menyebutnya sedang merestorasi demokrasi, kini Kerry gantian memuji Assad karena menepati jadwal penyerahan senjata kimia yang dimilikinya kepada PBB.
Katanya, "Saya kira penghargaan layak diberikan kepada rejim Assad karena bertindak dengan cepat memenuhi (tenggat PBB). Kita berharap ini tetap berlanjut dan menjadi awal yang baik."
Komentar Kerry tidak pelak mengundang kritik keras PM Erdogan. Dia tanpa ragu menyebut Assad tidak lebih dari seorang teroris.
"Bagaimana kita memuji seseorang yang telah membunuh 110 ribu orang? Tidak peduli apakah orang-orang ini dibunuh dengan senjata kimia atau senjata lainnya, pada akhirnya mereka tetap terbunuh. Saya tidak menganggap Assad sebagai politisi lagi, dia adalah seorang teroris yang membunuh lewat TERORISME NEGARA. Saya berbicara gamblang. Dia adalah teroris yang telah membunuh 110 ribu rakyatnya, "Kecamnya pedas.
Berikutnya, Menlu Turki Ahmet Davutoglu juga turut mengkritik Kerry. Dalam konperensi pers, Davutoglu menandaskan,
"Seseorang yang berbicara tentang Suriah seharusnya tidak mengatakan sesuatupun sebelum mereka melihat wajah para pengungsi Suriah yang menderita. Adalah tidak mungkin menemukan solusi atas krisis Suriah jika kita tidak berempati atas penderitaan mereka, apalagi memberikan pujian (Assad yang brutal). Setiap wacana yang tidak menyentuh jantung pengungsi Suriah tidak akan membawa perdamaian. Alih-alih akan mengundang kritik tajam...karena mendorong rejim brutal ini akan melakukan lebih banyak serangan setelah senjata kimia digunakan."
Dan benar, setelah pujian Kerry atas kudeta Mesir, rejim militer segera bertindak brutal atas aksi demonstrasi damai, ribuan orang tewas. Kini kita tengah menunggu rejim Assad bertindak brutal setelah pujian dan 'lampu hijau' Kerry.
Sikap Kerry ini juga menyiratkan bahwa dirinya tidak bekerja untuk menyelesaikan konflik berdarah dan membawa perdamaian di Suriah, namun tampak jelas hanya membawa agenda superioritas Israel dalam akuisisi senjata pemusnah massal dan kendali Timur Tengah.
0 komentar:
Post a Comment