Di Mesir, Dua Menit Pemeriksaan Cukup untuk Vonis Mati


Muhammad Toson, salah seorang petinggi Ikhwan dan anggota advokasi Ikhwanul Muslimin, mengatakan bahwa persidangan kasus Mathay yang mengakibatkan meninggalnya Brigjen polisi Musthafa Rajab adalah persidangan yang paling aneh dan mengherankan dalam sejarah peradilan di Mesir sejak awal adanya peradilan. Sejumlah 529 berkas tersangka telah diajukan ke pihak mufti untuk tindak lanjut eksekusi hukuman mati.

Hal itu seperti dilansir dalam situs almesryoon.com, Senin (24/3/2014) kemarin. Menurutnya, dalam kasus ini terdapat 545 tersangka. Dari jumlah itu hanya terdapat 22 orang saja yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin. Selebihnya tidak mempunyai afiliasi kepada jamaah.

Toson menyebutkan bahwa persidangan kasus ini dimulai pada hari Sabtu (22/3/2014). Kemudian hakim menimbun kasus ini selama 48 jam dari sidang pertama. Artinya, kasus ini hanya membutuhkan waktu sekitar 1200 menit. Bisa dikatakan, untuk memeriksa berkas satu orang tersangka hanya memerlukan waktu tak lebih dari dua menit. Padahal vonis yang dijatuhkan adalah hukuman mati. Kalau demikian, maka ini adalah pemeriksaan kasus tercepat dalam sejarah.

Ada keanehan lainnya, hakim dalam persidangan kasus ini tidak memperkenankan pengacara pembela memasuki ruang sidang. Terakhir , Toson mengatakan bahwa vonis mati yang dijatuhkan kepada para pendukung Presiden Mursi ini bertentangan dengan undang-undang dari berbagai sudut pandang.  Tujuan vonis ini adalah untuk meneror anggota Ikhwanul Muslimin, padahal hal seperti diyakini tidak akan berhasil dilakukan kepada Ikhwanul Muslimin. (msa/dakwatuna/ almesryoon)

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment