Sungguh merupakan kehormatan bagi kita semua ketika kita membicarakan tentang mereka, para pemimpin kita, para guru kita, para kreator perubahan, yang berada di puncak, yang telah mengembalikan nilai nilai keadilan yang mengatakan bahwa masyarakat kita telah beranjak dari tingkat pemikiran ke tingkat jihad dan perlawanan bersenjata.
Syeikh Ahmad Yasin, pendiri Hamas, pendiri intifadhah, penegak strategi kemerdekaan. Dr Abdul Aziz Rantisi, singa Palestina. Dan dr Ibrahim al-Maqadmah,, seorang ulama agung.
Hari ini di lapangan Saraya ini, kalian semua telah keluar dari rumah sebagai bentuk kesetiaan terhadap darah dara suci ini, sebagai bentuk kesungguhan dalam memilih jalan syahid dan perlawanan, sebagai tantangan terhadap blokade dan seluruh pihak yang memblokade.
Dan hari ini saya bisa katakan, dengan kemuliaan dari Allah semata dan dari lubuk hati segenap hadirin, baik itu pria, wanita, anak anak, dewasa, para pemimpin dan para tentara baik itu diatas atau pun di bawah tanah, bisa kita katakan bahwa hari ini Gaza tidak lagi terblokade, melainkan Gaza lah yang saat ini memblokade.
Apa yang terjadi di Jenin kemarin subuh mengingatkan kita dengan tragedi pembunuhan Syeikh Ahmad Yasin 10 tahun silam. Pada tanggal dan bulan yang sama dimana almarhum Ahmad Yasin saat itu syahid oleh pembunuhan setelah beliau melaksanakan shalat Qiyamul lail dan shalat subuh.
Dan kemarin di Jenin, peperangan dan tragedi tersebut bertepatan dengan peringatan syahidnya Ahmad Yasin. Saat itu para pahlawan tersebut, Hamzah Abu al-Hayja dan saudara saudara seperjuangannya yang syahid bersama beliau berdiri tegak tak gentar di hadapan para musuh dan kekuatannya tanpa kata menyerah apa lagi tunduk di depan para penjajah tersebut.
Peperangan sengit dan perlawanan tanpa kenal lelah yang terjadi kemarin adalah merupakan pelajaran bagi siapapun yang tinggal di bumi Palestina maupun di luar Palestina bahwasanya syahadah dan perlawanan adalah satu satunya cara untuk membebaskan bumi Palestina dan mengembalikan Al-Quds dan Al-Aqsha.
Apa yang terjadi di Jenin kemarin menegaskan bahwa rakyat Palestina hanya bisa bersatu dengan jalan muqawamah (perlawanan), tidak dengan perundingan dan kesepakatan. Tidak ada persatuan dengan perundingan (dengan penjajah Israel). Tidak ada persatuan dengan menyerahkan hak hak kita. Ini merupakan pesan berdarah dan ini adalah realita bangsa kita. ketika Hamzah Abu al-Hayja yang merupakan mendiang assyahid Jamal Abu al-Hayja saat itu rumahnya menjadi sasaran roket tentara Zionis, saat itulah datang seorang mujahid pemberani dari pemuda Saraya al-Quds (baca: sayap militer Jihad Islami) untuk menolong Hamzah serta berjihad bersamanya dan saat itu pula datang kembali seorang mujahid pemberani lainnya dari golongan pemuda Brigade Syuhada al-Aqsa (baca: sayap militer Fatah) maju untuk membela tanah nya dan saudaranya dari Brigade al-Qassam (baca: sayap militer Hamas) sehingga ketiganya menemui syahidnya. Inilah kenyataan dari bangsa kita, bangsa yang bersatu dalam perlawanan, dalam kejantanan, dan dalam memerangi para zionis penjajah.
Hari ini kita juga ingin menyampaikan pesan kepada saudara-saudara kita di Tepi Barat, bahwa kami semua bersama kalian dan tidak akan pernah meninggalkan kalian. Peperangan kita satu, musuh kita satu, tujuan kita satu dan rasa sakit kita juga satu.
Selain itu, berita baru mengenai lubang-lubang terowongan di sekitar Gaza. Terowongan ini merupakan strategi baru dalam konflik melawan musuh. Strategi lubang terowongan. Ini adalah pesan bahwa baik itu dari bawah tanah ataupun dari atas tanah kalian para penjajah kelak akan keluar meninggalkan Palestina karena tidak ada tempat setitik pun untuk kalian di tanah Palestina.
Sebagian orang ada yang berperasangka bahwa suasana tenang yang menyelimuti Gaza saat ini akibat lemahnya Gaza, tenang yang tak bergerak, ketenganan dengan perhitungan sempit agar pada saat membalas serangan dari bawah tanah, atas tanah, laut serta udara kelak semua akan tahu bahwa Gaza merupakan angin badai dan letusan gunung. Dan bahwasanya Gaza bisa melahirkan kemenangan.
Atas nama para pemimpin Hamas. Dan rakyat Hamas. Kami menegaskan bahwa kami masih dan akan senantiasa berjalan di atas jalan mereka insya Allah. Kita akan syahid sebagai mana para pemimpin kita terdahulu syahid dan tidak akan pernah kita turun kan panji kita.
Kita di Hamas sebagai rakyat Palestina saat ini sedang menjalani masa-masa sulit di bawah kerasnya tantangan dan ancaman. Akan tetapi kita tidak pernah takut apa lagi gentar. Karena kita selalu berhasil menghadapi tantangan dan ancaman semacam ini. Dan tantangan saat ini tidak lebih parah dari sebelumnya.
Hari ini kita memperingati dan mengenang 10 tahun syahidnya pemimpin kita. pendiri Hamas. Seorang tua yang lumpuh (Syeikh Ahmad Yasin). Dan kenapa Allah mentakdirkan
Hamas didirikan oleh seorang yang lumpuh? Tidakkah dunia heran dengan kenyataan bahwa Hamas didirikan oleh seorang yang lumpuh? Ketahuilah ini merupakan mu'jizat dari Allah. Bagaimana pendiri Hamas ternyata seorang yang yang lumpuh ini merupakan kehendak Allah. Allah menginginkan kita faham bahwa masalah Palestina bukan merupakan konflik biasa. Akan tetapi konflik ini tidak bisa diperhitungkan denngan hanya berbekal logika manusia.
Maka dari lumpuh ini lah muncul Hamas. Dari kelemahan muncul tentara Qassam. Dan dari kelaparan kita menciptakan keteguhan dan kesabaran serta tantangan. Dan dari rasa aman kita menciptakan harapan. Dan dari ketiadaan kita menciptakan rasa takut. Dan dari serpihan kerikil kita menggetarkan Tel Aviv. Dan dengan menggunakan kuku-kuku kita melubangi bebatuan dan melakukan hal yang tak mungkin.
Hari ini kita mendapatkan berbagai ancaman baik dari musuh maupun dari internal kita. dan tujuan dari berbagai ancaman ini tidak lain adalah tekanan agar kita berlepas diri dari komitmen kita dan dari perlawanan. Seluruh derita kita oleh blokade, gangguan, ancaman, dan lain sebagaiman memiliki tujuan yang jelas yaitu agar kita berlepas diri dari perjuangan kita. maka berkumpulnya rakyat Gaza hari ini adalah jawaban dari blokade, agresi militer, dari usaha menjatuhkan Gaza, dan dari usaha membuat Gaza bertekuk lutut. Namun hari ini rakyat Gaza keluar dari rumah dan berkumpul disini sebagai jawaban kepada semua konspirator yang bersekongkol terhadap Gaza agar kembali memperhitungkan usaha mereka. Kami rakyat Gaza tidak bisa bekerja dengan cara-cara ini, dengan metode ini. Kami adalah kaum yang apabila keputusan kalian adalah blokade, maka keputusan kami adalah kemenangan.
Apabila kalian semua menginginkan Gaza untuk tunduk maka kami katakan bahwa rakyat Gaza tidak akan tunduk kecuali kepada Allah. Maka dari itu, kami sampaikan sekali lagi kepada para pembuat keputusan baik itu di dalam maupun luar Palestina, sebaiknya kalian mencamkan pesan dari peringatan hari ini bahwa kami adalah kaum yang mencintai kematian sebagaimana musuh-musuh kami mencintai kehidupan. Kami mencintai mati syahid sebagaimana yang telah ditempuh oleh para pendahulu kami. Kalau ada sebagian yang mencintai jabatan dan kursi, maka kami katakana "silahkan ambil seluruh kursi dan jabatan yang kalian inginkan, tapi sisakan untuk kami tanah air kami" , "jangan pisah pisahkan tanah air kami, jangan pisahkan dari kami Al-Quds, jangan pisah kami dari hak kami untuk kembali, maka dari itu saya katakana hari ini dari jantung tanah yang diblokade ini, sejak 8 tahun terblokade, sejak 10 tahun syahidnya para pendahulu kami, dari tanah Saraya yang dulunya merupakan lokasi penjara ini, kami katakan berkali kali bahkan kami tidak akan pernah mengakui Israel".
Hari ini kita mengadakan peringatan mengenang as-syahid Syeikh Ahmad Yasin sang bapak gerakan Hamas, mengenang para pimpinan besar kita yang terdahulu, dan permasalahan Palestina yang sampai saat ini mengalami begitu banyaknya serangan yang bertubi-tubi. Al-Quds, pemukiman illegal, blokade, Yahudisasi, projek John Kerry, usaha-usaha pemetakan tanah Palestina, serangan setiap hari di Al-Quds, penggalian lubang-lubang di bawah masjid Al-Aqsha, dan lain lain. Maka berbagai serangan ini mengharuskan kita sebagai anak-anak bangsa dan umat Islam untuk mempelajari berbagai permasalahan ini dan mencari jalan keluar. Maka hari ini, berdasarkan keyakinan kita bahwa kita lah yang benar permaslahan yang kita hadapi ini, dan berdasarkan keyakinan kita kepada Allah dan keyakinan serta harapan kita akan datangnya kemenangan . dan beranjak dari peringatan para syuhada Palestina sepanjang masa maka kami melihat bahwasanya cara dan pilihan serta strategi satu-satunya untuk mengubah kondisi kita di hadapan para penjajah, serta dalam menghadapi berbagai ancaman dan tantangan, dan melangkah dalam perjuangan pembebasan tanah air, dan dalam usaha mengembalikan Al-Quds, dan hak hak yang seharusnya, serta suksesnya proyek pembebasan tanah air kita dengan cara cara berikut;
- Menghentikan inqisam (dualisme pemerintahan) dan membangun keutuhan satu Negara, sistem politik, serta pembentukan lembaga kenegaraan dan kemerdekaan dengan cara pemilihan umum agar kita bisa bekerja sama dalam satu pemerintahan, lembaga dan kepemimpinan yang satu.
- Menghentikan perundingan dan kesepakatan dengan pihak musuh serta tidak diperpanjang dengan alasan dan dalih apapun, maka atas dasar referendum hari ini, referendum persaudaraan, referendum yang mengatakan tidak untuk kompromi, tidak untuk perundingan, dan "ya" untuk perlawanan, keteguhan, dan tantangan. Maka dari itu kami atas nama referendum ini dari hati peringatan para syuhada ini, mengajak kepada para perunding agar segera menarik diri dari usaha sia-sia ini dan tidak melanjutkan perundingan di bawah sebab dan dalih apapun. Karena jalan perundingan adalah jalan yang sia-sia dan gagal yang tidak pernah menghasilkan hasil apapun akan tetapi sebaliknya malah melayani musuh kita untuk menyembunyikan wajahnya yang kotor dan menyediakan untuk mereka penutup praktek-praktek agresi mereka terhadap tanah Palestina dengan pemukiman illegal, Yahudisasi dan terror.
- Bekerja dengan cepat dalam membangun strategi bersama, kita bangun bersama, dan kita hadapi segala persoalan yang ada kita selesaikan baik dengan cara praktis, politik, media, undang undang dana massa. Dan kita sepakati diantara kita segala perbedaan pandangan dan taktik kita. dan kita juga bersama sama dalam setiap keputusan politik .
Inilah peta strategi kita untuk keluar dari penderitaan ini dan dalam menghadapi berbagai macam serangan dan tekanan kepada kita.
Dalam acara peringatan ini juga kami memiliki 3 pesan;
Kami gerakan Hamas dan pemerintah Palestina bukanlah sebuah partai yang suka mencampuri urusan dan permasalalah partai lain dalam hal ini gerakan Fatah. Akan tetapi apa yang munurut kami penting adalah agar gerakan Fatah tetap bersatu begitu juga seluruh fraksi Palestina dalam wilayah Palestina agar kita semakin kuat dalam menghadapi musuh musuh kita. Adapun terhadap tuduhan-tuduhan terkait pembunuhan dua orang komandan besar Palestina Yasir Arafat dan Shalah Syahadah maka sebaiknya investigasi kasus tidak hanya terbatas di sekitar gerakan Fatah saja melainkan dijadikan persoalan negara secara umum. Maka dari itu kami mengajak agar dibentuk tim investigasi khusus negara terkait dua kasus ini.
Kami tegaskan kepada seluruh masyarakat umum bahwa Hamas tidak pernah mencampuri urusan sebuah Negara manapun. Tidak itu Mesir, tidak Ssuriah dan Negara Negara Arab lainnya. kami tidak memiiki peran sama sekali baik itu dalam segi keamanan maupun militer. Tidak di Sinai atau pun di bagian manapun dari tanah Mesir tercinta. Hamas adalah gerakan kemerdekaan Palestina yang hanya fokus terhadap permasalahan Palestina. Dan berbagai tuduhan kepada Hamas yang di beritakan oleh beberapa media adalah hal yang sangat memalukan dan tidak berdasar.
Kami juga mengajak seluruh pihak agar beranjak dari segala aktivitas dakwaan tanpa dasar kepada Hamas serta berhenti dari mengkambinghitamkan Hamas dan Gaza dan masyarakat Palestina. Serta berhenti dari menghukum Gaza dan masyarakatnya. Kenapa Gaza harus dihukum? Apakah karena ia bertahan? Ataukah karena dia menang melawan penjajah? Atau karena Gaza berteriak "tidak" kepada Israel? Apakah karena Gaza mengangkat senjata malawan musuh? Kenapa Gaza harus di hukum? Apakah karena Gaza ingin membebaskan Al-Quds? Inilah pertanyaan yang saya ajukan kepada seluruh masyarakat yang berakal. Kami juga menegaskan kepedulian kita kepada Mesir. Mesir tercinta. Mesir sebagai saudara, tetangga dan Kakak kandung rakyat Palestina. Kami tegaskan rasa kepedulian kami terhadap Mesir dan seluruh negeri-negeri Islam Arab lainnya. Kepedulian terhadap stabilitas dan kemanan Negara terkait. Dan kami ingatkan agar kita senantiasa fokus terhadap ancaman sesungguhnya yang akan datang. Ancaman dari negeri penjajah zionis yang mana sejak dulu sampai saat ini masih merupakan musuh terbesar kita. zionis Israel melihat adanya peralihan prioritas permasalahan di negara-negara arab sekitar Palestina. Dan mereka meyakini dengan keyakinan yang keliru bahwa saat ini telah muncul gerakan-gerakan yang bersatu untuk melawan rakyat Palestina. Maka kami katakan bahwa para pemerintahan dan rakyat negeri-negeri arab insya Allah akan senantiasa dalam satu golongan melawan Zionis. Zionis akan tetap menjadi musuh utama rakyat Palestina dan masyarakat arab dan Islam lainnya. Dan kami juga pada kesempatan ini menegaskan pada permasalahan ini , kami mengajak masyarakat luas secara resmi agar tetap memberikan perhatian yang prima dan usaha maksimal dalam memandang permasalahan Al-Quds dan Al-Aqsha.
Kita ingin mendengar dan melihat berbagai ancaman dari para pemimpin musuh kita zionis terhadap Gaza dan para pejuang didalamnya. Maka kami disini mengumumkan di hadapan ancaman-ancaman dan usaha-usaha ini, kami katakan bahwa "masa berlaku ancaman sudah tidak berlaku lagi" dan setiap agresi dan kejahatan yang kalian lakukan akan kalian bayar mahal. Kami telah sapu bersih kalian dari Gaza saat dimana kami hanya memiliki senjata yang sedikit dan pengalaman yang sedikit pula. Saat dimana rakyat kami masih dalam ketakutan dari kekejaman kalian. Maka adapun hari ini, Alhamdulillah, kami dengan izin Allah telah bertambah kuat. Dan perlawanan rakyat kami semakin berkembang. Berlipat ganda. Begitu juga kekuatan para pejuang kami yang semakin kuat. Dan apa yang kami sembunyikan dari kalian jauh lebih besar dari apa yang kalian perkirakan.
Kami ucapkan salam kepada Gaza yang perkasa, kepada kaum pria dan wanitanya, para pemimpin dan rakyatnya. Salam untuk penduduk Tepi Barat, Jenin, keluarga kita di Al-Quds, Al-Aqsha dan para murobitin di sekitar Al-Aqsha. Salam untuk keluarga kami di pengungsian Yarmuk Suriah yang sedang dalam blokade. Salam untuk keluarga kami yang berada di balik jeruji besi Zionis Israel. Kami katakan kepada kalian waktu kemenangan dan pembebasan kalian telah dekat dengan izin Allah. Dan semoga Allah memberkati kita semua dengan kemenangan dan kebebasan serta kemampuan kita untuk shalat di masjid Al-Aqsha.
Mi'raj Islamic News Agency (MINA)
0 komentar:
Post a Comment