“Imam Hidung Belang”
Di Mata Ja’far As Shadiq :Nilai mut’ah tak ada bedanya dengan PSK atau bisnis maksiat yang dikembangkan kalangan Mucikari dan para germo yang di daulat oleh nafsunya dalam praktek bisnis dosa tersebut. Tidak seorangpun melakukan mut’ah, pasti hidupnya akan tergantung pada perbuatan haram dan dosa besar, karena membudayakan mut’ah, tak ada bedanya dengan morfin atau sejenisnya yang bisa akut orang yang terjebak padanya.
Seorang ulama besar, dan salah satu cucu Ali bin Abi Thalib , Ja’far As Shadiq, seorang yang dilantik Syiah sebagai salah satu Imam 12, telah menguatkan pernyataan, bahwa Mut’ah adalah barang najis, terkutuk sama saja dengan membudi dayakan pelacuran.
Untuk membuktikan, benarkah mut’ah itu praktek PSK , inilah pernyataan Ja’far As. Shadiq [Cucu Ali bin Abi Thalib] yang dinobatkan sebagai imam dalam deklarasi Syiah.
وسئل جعفر بن محمد ( الإمام الصادق ) عن المتعة فقال : ( ما تفعله عندنا إلا الفواجر )
Ja’far bin Muhammad (Al-Imaam Ash-Shaadiq) pernah ditanya tentang nikah mut’ah, lalu ia berkata : “Tidaklah ada yang melakukannya di sisi kami kecuali para pelacur”[Bihaarul-Anwaar, 100/318].
Masihkah orang Syiah membanggakan mut’ah, padahal imamnya sendiri mengutuknya sebagai bisnis pelacuran. Kita berlindung dari Syiah yang terkutuk
عن عبد الله بن سنان قال: سألت أبا عبد الله رضي الله عنه عن المتعة فقال: (لا تُدَنِّسْ نفسَك بها)
Dari ‘Abdullah bin Sinaan, ia berkata : Aku bertanya kepada Abu ‘Abdillah radliyallaahu ‘anhu tentang nikah mut’ah, lalu ia menjawab : “Jangan engkau nodai/kotori dirimu dengannya (nikah mut’ah)” [Bihaarul-Anwaar, 100/318].
Nyata sekali kalau mut’ah itu muatannya adalah bisnis maksiat yang dilaknat Allah, yang disebut dengan PSK, dan pembelinya sekalipun sehebat imam syiah manapun, kalau melakukan nikah mut’ah, maka berhak dia disebut “Imam Hidung Belang”(KOEPAS)
0 komentar:
Post a Comment