Surat Kabar Amerika Ungkap Tersangka Pembunuhan Arafat


Sembilan tahun setelah kematian "misterius" mantan presiden Palestina, Yaser Arafat, teka-teki penyebab kematian tokoh penting Palestina ini kian terungkap. Surat kabar "USA Today" Amerika baru-baru ini mengungkap sejumlah skenario yang melibatkan setidaknya 3 pihak yang berada di balik pembunuhan tersebut. Diantara yang diduga terlibat adalah orang-orang terdekat dengannya. Karena posisinya sebagai pemimpin Otoritas Palestina, Arafat memegang kendali keuangan yang sangat banyak, khususnya dana bantuan dari luar negeri.

Sementara itu janda mendiang mantan presiden Palestina, Suha Arafat meyakini bahwa zat radioaktif yang baru-baru ini terungkap sebagai penyebab kematian Arafat, sengaja diberikan oleh orang tertentu yang dekat dengan Arafat. Hal ini sebagaimana hasil penyelidikan para pakar bahwa kemungkinan zat "racun" tersebut dimasukkan ke dalam kopi, teh atau minuman lain.

Namun Suha tidak menunjuk kepada satu oknum atau negara tertentu. Ia mengatakan, "Suaminya memiliki banyak musuh."

Menurut surat kabar Amerika tersebut, Israel merupakan pihak kedua -setelah orang terdekat- yang layak dijadikan tersangka pembunuhan Arafat. Hal ini disebabkan Ariel Sharon yang ketika itu masih menjabat Perdana Menteri Israel memandang bahwa Yaser Arafat adalah seorang teroris yang menghambat perdamaian.

Pada hari kematian Arafat, Sharon yang ketika itu masih menjabat sebagai Perdana Menteri Israel, secara terbuka mengungkapkan penyesalannya karena tidak "menyingkirkan" Arafat dalam invasi militer di Libanon Selatan pada 1982.

Kepala Komite Penyelidik Palestina, Tawfiq Teerawi menyatakan bahwa Israel merupakan pihak yang dituding secara langsung terlibat dalam pembunuhan Yaser Arafat.

USA Times juga menyatakan keterlibatan Rusia dalam kasus ini. Surat kabat ini mengatakan, "Moscow sangat serdas dalam menggunakan zat beracun Polonium-210. Seorang mata-mata Rusia, Alexander Litvinenko telah meninggal dunia akibat keracunan bahan radioaktif ini. yang dicampurkan ke dalam gelas minumannya saat ia berada di London pada tahun 2006. Salah satu teman Litvinenko mengungkap pesan yang ditinggalkan oleh mantan mata-mata tersebut yang menuding Presiden Vladimir Putin bertanggung jawab atas keracunan yang dialaminya.

Meskipun Rusia merupakan pendukung utama Yaser Arafat, namun teori konspirasi dapat dengan muda menggambarkan adanya agen-agen jahat yang bekerja dengan lebih dari satu pihak.

Berdasarkan laporan yang dikeluarkan para ahli dari Swiss baru-baru ini terungkap bahwa kematian Yaser Arafat disebabkan oleh pengaruh radiasi zat beracun. Munculnya fakta baru ini membuat pihak internasional terpanggil untuk melakukan penyelidikan dan mengungkap siapa pelaku kejahatan tersebut.

Laporan tim ahli Swiss sebanyak 108 halaman tersebut mengungkap fakta kandungan zat radoaktif Polonium-210, yang mencapai 18 kali kadar normal dalam sampel jasad Arafat yang diambil dari tulang rusuk, panmggul dan tanah sekitarnya.(sinaimesir)

DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment