Nandang Burhanuddin
****
Dipukul KO Raja Salman, Emir Qatar, dan penolakan bantuan dari Kuwait plus kemarahan negara-negara Teluk atas bocoran rekaman Direktur Kantor As-Sisi sebelum kudeta terjadi. As-Sisi terang-terangan mengemis Saudi, Emirates, Kuwait untuk membackup kudeta di Mesir dengan 30 Milyar dollar. Ironisnya dalam rekaman yang bisa jadi kontraintelejen dari intelejen anti As-Sisi, dilaporkan muncul kata-kata penghinaan terhadap raja dan emir Teluk.
Kalut dalam kondisi
tertekan, terutama setelah kematian Raja Abdullah dan Raja Salman naik
takhta, As-Sisi dan jenderal-jenderal kotor berusaha melipur diri dengan
aksi-aksi menyenangkan Israel. Namun semua tidak menyurutkan langkah
perlawanan antikudeta yang semakin hari makin bergemuruh.
PUncaknya, Sabtu 7 Februari terjadi pembantaian yang dilakukan militer/kepolisian terhadap bobotoh klub sepakbola zamalik yang bertanding melawan Klub Empi (Gas). Saksi mata mengatakan, pertandingan yang dilakukan di stadion milik Divisi Pertahanan Udara AU Mesir dijaga aparat sangat ketat. Namun saat yel-yel antimiliter merebak, pihak keamanan menutup pintu keluar. Menembakkan gas air mata dan senjata khortush (made in Israel, sebesar bola pimpong, lalu pecah menjadi kelereng dan terus pecah lagi menjadi butiran pasir yang mematikan). Akibatnya, 28 orang menemui ajal sia-sia.
Nampaknya, kekacauan demi kekacauan bakal terus diciptakan. Namun tukang-tukang sihir Fir'aun selalu menuding pelakunya adalah Ikhwanul Muslimin, yang sedari awal tidak mengangkat senjata dan memilih aksi damai.
PUncaknya, Sabtu 7 Februari terjadi pembantaian yang dilakukan militer/kepolisian terhadap bobotoh klub sepakbola zamalik yang bertanding melawan Klub Empi (Gas). Saksi mata mengatakan, pertandingan yang dilakukan di stadion milik Divisi Pertahanan Udara AU Mesir dijaga aparat sangat ketat. Namun saat yel-yel antimiliter merebak, pihak keamanan menutup pintu keluar. Menembakkan gas air mata dan senjata khortush (made in Israel, sebesar bola pimpong, lalu pecah menjadi kelereng dan terus pecah lagi menjadi butiran pasir yang mematikan). Akibatnya, 28 orang menemui ajal sia-sia.
Nampaknya, kekacauan demi kekacauan bakal terus diciptakan. Namun tukang-tukang sihir Fir'aun selalu menuding pelakunya adalah Ikhwanul Muslimin, yang sedari awal tidak mengangkat senjata dan memilih aksi damai.
0 komentar:
Post a Comment