Inggris Anggap Syaikh Kudeta Ali Jum’ah adalah Penjahat Perang
Sebuah kejutan besar diungkap oleh tokoh anti kudeta Syaikh Muhammad Shagir pada channel Mekameleen TV secara live terkait rahasia rayuan maut Syaikh Kudeta Militer Ali Jum’ah kepada ratu Inggris yang pernah dipromosikannya sebagai ratu yang garis keturunannya berasal dari Rasulullah, dan mengklaim bahwa ratu yang memusuhi Islam itu masih Ahlul Bait. Demikian dilansir portal elshaab.org, Senin (9/2).
Syaikh Shagir memastikan bahwa Ali Jum’ah ingin merayu Inggris agar dirinya dapat tempat kembali di Inggris dengan modal dongeng yang tidak ilmiah dan tidak berdasar, hal itu dilakukannya karena “Ali Friday” sudah final dilarang masuk ke Inggris karena dianggap berbahaya bagi Kerajaan Inggris disebabkan berbagai pemikiran ekstrimnya yang senantiasa memprovokasi untuk membunuh dan menghabisi manusia.
Inggris memperlakukan Syaikh Kudeta Ali Jum’ah sebagai penjahat perang karena dinilai banyak berkecimpung dalam melakukan kejahatan pembunuhan, berupa perintah dan dukungan untuk melakukan pembunuhan dengaan menyalahgunakan kekuasaan agama yang dijabatnya.
Sebelumnya, Mufti Kudeta tersebut sering memberi ceramah di Inggris khususnya sebelum kudeta militer berlangsung di Mesir, tapi hal itu dihentikan setelah rezim kudeta melakukan pembunuhan massal di Mesir dengan landasan fatwa-fatwa Ali Jumah, lanjut Syaikh Shagir.
Barat menilai Mufti Jegal ini adalah sosok ekstrim yang suka memprovokasi masyarakat dan rezim untuk melakukan berbagai kejatahatan pembunuhan dan pembasmian massal, yang menyebabkan Inggris melarangnya memasuki negara tersebut, tambah Shagir.
Ali Jumah dikejutkan karena perjalanannya ke Inggris untuk memberikan ceramah seperti biasanya tiba-tiba dibatalkan, dan pemerintah Inggris sudah menyampaikan hal tersebut kepada otoritas Mesir yang berusaha merahasiakan kabar tentang Ali Jumat yang kini dilabel sebagai sosok yang tidak diinginkan keberadaannya di bumi Inggris dan sama sekali dilarang memasuki negeri Elizabeth itu.(fimadani)
0 komentar:
Post a Comment