PENGAKUAN KOPRAL ISRAEL SENANG DENGAN PERLAKUAN AL-QASSAM SAAT MENAHANNYA
Gilat Shalit, seorang kopral militer Israel, mengungkapkan rasa senangnya pada perlakuan yang diterimanya selama menjadi tawanan Al-Qassam, sayap militer Hamas.
Hal ini diungkapkan kopral yahudi asal Perancis itu dalam wawancara dengan sebuah majalah yang terbit di Perancis, sebagaimana dilansir Qudnews.com.
Dengan perlakuan menyenangkan yang diterimanya dari Al-Qassam yang menawannya, ia berjanji pada Al-Qassam untuk tak mau lagi mengangkat senjata melawan Al-Qassam.
Shalit dibebaskan dari tahanan Hamas sesuai kesepakatan pertukaranan tawanan antara Hamas dan Israel yang dimediasi pemerintah Mesir tahun 2011 silam. Shalit ditukar dengan 1.029 tahanan Palestina.
Ia ditangkap dalam penyerbuan Brigade Izuddin Al Qassam, ke pangkalan militer Israel di Khan Younis tahun 2006, perutnya terluka kena tembakan penyerbu. Sebanyak 774 warga Israel ditewaskan dalam serbuan itu, sebagian besar tentara.
Shalit memaparkan dalam wawancaranya, “dalam tahanan itu aku menghirup udara segar, menikmati sinar matahari, mendapat makanan lezat, membaca koran, mendengar radio.”
“Dokter berpakaian militer khas Al-Qassam secara teratur memeriksaku, kesehatanku amat diperhatikan,” tambahnya.
“Aku tidak pernah disiksa, tidak pernah dipukuli, personil Al-Qassam yang menawanku mengatakan, Al-Qassam tidak pernah membunuh tawanan,” ungkapnya pula.
Ia juga memaparkan, tidak mengetahui nama sebenarnya dari satupun penjaganya, karena mereka saling memanggil dengan kode (Hamas 1, Hamas 2, …).
“Aku akan merindukan beberapa dari mereka (personil Al Qassam),” tutur Kopral Shalit.
Ia juga mengatakan, “Aku belajar banyak sekali hal-hal tentang agama Islam selama masa penawanan, aku juga membaca banyak buku.”
Di lain pihak ia juga mengaku tidak memperhatikan perbincangan tentara Al Qassam yang menawannya karena mereka selalu menggunakan topeng dan antara mereka berbicara dengan bahasa isyarat.
Shalit juga menceritakan, “Mereka menyimpan pakaian seragam militerku dan saat itu aku juga tidak ingin mengenakannya, aku tidak pernah disiksa atau pun dipukul, namun aku sempat menangis berkali-kali di awal awal proses interogasi.”
Kopral Gilad Shalit adalah seorang Yahudi Perancis yang ditawan Al-Qassam saat penyerbuan Brigade Izzudin Al-Qassam pada pangkalan militer Israel di wilayah Karem Abu Salem, Khan Younis, Jalur Gaza Selatan pada musim panas 2006 silam.
Shalit dibebaskan setelah tercapainya kesepakatan pertukaran tahanan Palestina – Israel yang dimediasi oleh pemerintah Mesir pada tahun 2011.
Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer gerakan Hamas dalam beberapa pernyataannya kerap menyinggung keberadaan sejumlah tentara Israel yang ditahan dalam pertempuran terkahir yang menyebabkan syahidnya ribuan warga Palestina serta tewasnya 74 warga Israel yang mayoritas adalah anggota militer. (mina)
0 komentar:
Post a Comment