Tanpa Kompromi dengan Penjajah Israel, Membuat Hamas Lebih Populer Dibanding Fatah
Majalah Commentary Amerika menyebutkan bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas pernah mengalahkan Hamas pada pemilu, tapi kini popularitas Otoritas Palestina itu tenggelam ke dasar laut. 85 % warga Palestina Tepi Barat mendukung kinerja Hamas, hanya 13 % saja yang masih mendukung Mahmud Abbas.
Majalah Commentary menyinggung bahwa demonstrasi bermunculan mengekpresikan kemarahan mereka dan mulai menuduh Abbas sebagai pengkhianat setelah ketahuan Abbas mengirim Istri dan cucu-cucunya ke Yordania dengan lebih mimilih hidup aman disana ketimbang di Palestina.
Mayoritas warga Palestina menilai bahwa kejahatan terburuk yang dilakukan Abbas adalah provokasinya kepada Hamas untuk menerima Inisiatif genjatan senjata di Gaza --yang katanya-- demi menyelamatkan nyawa rakyat Palestina.
Dalam Analisanya, Commentary menyebutkan bahwa Abbas pura-pura lupa model politik yang dominan pada rakyat Palestina, dimana "menghabisi" nyawa warga Israel lebih mereka gemari ketimbang menyelamatkan nyawa mereka sendiri. Budaya Mati Syahid sudah menghujam jauh ke dalam benak warga Palestina, baik dikalangan Pemimpin-Pemimpin agamanya maupun dikalangan para politikusnya secara turun temurun dari genarasi ke genarasi. Itu artinya bila sebuah pertempuran yang berakibat jatuhnya korban nyawa warga Palestina dengan jumlah melebihi Israel, maka hal ini--bagi warga Palestina--dapat memperkuat dan meningkat martabat dan harga diri mereka, sebagaimana yang dinyatakan oleh petinggi Palestina pada minggu lalu.
Meskipun mungkin Abbas tidak punya budaya ini namun Abbas tidak pernah berani merubahnya selama dia menjabat sebagai Presiden Palestina, bahkan semakin hari Abbas dengan terpaksa mengikuti budaya ini dan mengatakan bahwa siapa saja yang dapat membunuh warga Israel maka dia adalah pahlawan terbaik warga Palestina dan Model terbaik yang harus dicontoh dan diaplikasikan oleh seluruh warga Palestina.
Dalam banyak kesempatan Abbas sering memberikan penghargaan kepada siapa saja yang sukses melakukan bom syahid dan selalu mengatakan bahwa "kita wajib mengapresiasi jasa mereka dalam membela rakyat Palestina".
Pernah juga --pada acara penghargaan bom syahid-- pada bulan Mei lalu, petinggi Otoritas Palestina -atas nama Abbas-mengatakan: "para syuhada kita dan saudara-sadara kita yang tertawan di penjara Israel akan senantiasa menjadi menara kehormatan kita, dan kita wajib mendukung para pahlawan kita itu dalam bentuk apapun".
Meskipun demikian, Setelah 10 tahun Abbas menanamkan bahwa para pahlawan adalah mereka yang sukses membunuh Israel, tapi sekali saja Abbas mengatakan bahwa roket-roket yang ditembakkan ke kota-kota Israel dapat berakibat kematian bagi warga Palestina, maka warga Palestina-pun langsung memproklamasikannya dan memberinya label PENGKHIANAT! (elshaab/Syaff).
0 komentar:
Post a Comment