Ribka... Dari Anak PKI Jadi Politisi PDIP Hingga Pejahat Konstitusional
Politikus PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning harus ditendang dari bursa calon Menteri Kesehatan (Menkes) pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo - Jusuf Kalla. Ketua Komisi IX DPR tersebut tak layak dipilih sebab telah melakukan kejahatan konstitusional.
Begitu dikatakan pengurus Komnas Pengendalian Tembakau Hakim Sorimuda Pohan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (31/7).
Kejahatan konstitusional di sini, menurut Sorimuda, di mana Ribka telah menghilangkan ayat 2 Pasal 113 dalam RUU Kesehatan. Ayat 2 pasal 113 tersebut menyatakan tembakau sebagai zat adiktif, berbahaya, dan harus dikendalikan. Ayat dimaksud, masih kata Sorimuda bahkan sudah melalui pengesahan di rapat paripurna. Tapi, oleh Ribka kemudian dimanipulasi. Caranya, dengan memanggil staf di komisi untuk diketik ulang. Ribka memerintahkan agar ayat 2 dihilangkan lantas diganti dengan bunyi ayat 3.
"Secara moral telah melakukan kejahatan konstitusional tapi kepolisian kesulitan menggolongkan ini pemidanaan apa, pemalsuan juga bukan, tapi saya sebut kejahatan konstitusional," sambung dia.
Dia menegaskan, mengubah ayat dalam RUU yang sudah disahkan tersebut merupakan perbuatan terlarang. Bahkan, jika hal tersebut dilakukan oleh
presiden. Sebab, jelas tertulis bahwa UU yang sudah 30 hari disahkan punya kekuatan hukum mengikat.
Alasan lain, menurut Sorimuda, Ribka tak layak dicalonkan sebagai menkes karena dari aspek intelektual, yang bersangkutan masih sangat mendasar. Pengetahuannya mengenai kesehatan masyarakat, pencegahan, penyembuhan, rehabilitasi, atau terkait dengan manajemen rumah sakit masih minim.
"Ya memang dia tamatan dokter, tapi cuma tamat dokter, tidak ada memperdalam ilmu tertentu, misalnya manajemen rumah sakit," jelas Sorimuda.
Terakhir, dari segi ketrampilan Ribka dinilai tak layak dalam hal memimpin. Ribka tidak pernah memimpin rumah sakit besar. Kepemimpinannya di Komisi IX DPR pun dianggap Sorimuda biasa-biasa saja.
"Menkes juga harus bergaul di dunia internasional, sidang dewan sedunia untuk masalah kesehatan. Dia meski membicarakan kesehatan Asia, bagaimana trennya, mungkin kita patut pertanyakan kemampuannya terkait itu. Kecuali dia (Ribka) bisa membuktikan kalau dia sering presentasi di forum dunia, tapi rasa-rasanya tidak ya," tandasnya.
Sumber: rol
0 komentar:
Post a Comment