Al-Quran Berbicara Tentang Naik ke Bulan
PERJALANAN riset menuju angkasa raya, khususnya bulan, tidak cukup dilakukan sekali atau dua kali, banyak perjalanan dilakukan oleh para ilmuwan. Setiap kali para ilmuwan melakukan perjalanan, semakin banyak hal baru yang dapat diungkap. Maka dari itu, perjalanan riset ini melalui tingkat demi tingkat.
Dalam al-Qur’an Allah berfirman:
يقول تعالى: (فَلَا أُقْسِمُ بِالشَّفَقِ * وَاللَّيْلِ وَمَا وَسَقَ * وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ * لَتَرْكَبُنَّ طَبَقًا عَنْ طَبَقٍ) [الانشقاق: 16-19].
Artinya:
“maka Aku bersumpah dengan cahaya merah (di waktu senja), dan dengan malam serta apa yang dihimpunnya, dan dengan bulan apabila purnama, sesungguhnya kamu pasti melalui tingkat demi tingkat”.
PENJELASAN AYAT
Jika Allah bersumpah, maka sumpah yang diucapkan-Nya bukanlah hal sepele tapi pasti sesuatu yang sangat besar dan menakjubkan. Contoh, Allah bersumpah dengan menyebut warna merah yang terlihat di ufuk pada awal malam saat terbenamnya matahari. Allah bersumpah dengan menyebut berbagai makhluk-Nya sebagaimana Ia bersumpah dengan malam dan yang menyelimutinya, bulan dan tempat orbitnya, sesungguhnya manusia pasti melalui tingkat demi tingkat, Allah bersumpah dengan menyebut waktu dhuha, masa, dan lain sebagainya.
FAKTA ILMIAH
Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang melintas dekat Bulan adalah wahana antariksa milik Uni Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966. Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.
Jika Anda membaca sejarah perjalanan manusia ke bulan tercatat bahwa pada tanggal 20 Juni 1969 untuk pertama kalinya, dua astronot Amerika, Neil Amstrong dan Edwin Dorry pergi ke bulan dengan menggunakan pesawat luar angkasa yang terbuat dari logam. Hingga kini, ilmu astronomi dan antariksa telah mengalami perkembangan yang signifikan. Setiap tahun, para ilmuwan menemukan teknik pesawat ruang angkasa yang lebih canggih, sampai mereka menciptakan ribuan pesawat dan setiap pesawat memiliki kapasitas lapisan.
Di bulan tidak terdapat udara atau pun air. Banyak kawah yang terjadi di permukaan bulan disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan menyebabkan tidak adanya pengikisan yang menyebabkan banyak kawah di bulan yang berusia jutaan tahun dan masih utuh. Di antara kawah terbesar adalah Clavius dengan diameter 230 kilometer dan sedalam 3,6 kilometer. Ketiadaan udara juga menyebabkan tidak ada bunyi yang dapat terdengar di Bulan. Pengetahuan tentang Bulan ini didapat dari beberapa kali perjalanan menuju Bulan yang melalui tingkat demi tingkat.
SISI ILMIAH MUKJIZAT AL-QUR’AN
Ayat “sesungguhnya kamu pasti melalui tingkat demi tingkat” menjelaskan kepada kita kemungkinan bagi manusia untuk naik ke bulan tentu saja dengan ilmu pengetahuan dan teknologi tercanggih. Lebih khusus, ayat sebelumnya menegaskan “dan dengan bulan apabila purnama”. Maka perjalanan menuju bulan sebuah keniscayaan dan pasti berhasil. Semua penemuan ilmiah ini terjadi pada abad ke-20 Masehi, hal ini menunjukkan bahwa al-Qur’an berisi kandungan I’jaz Ilmiah yang masih terus digali kebenarannya oleh para ilmuwan.
Subhanallah! [islampos]
0 komentar:
Post a Comment