PRO MURSI LAKUKAN PROTES DEPAN KONSULAT AS DI MESIR
Pendukung Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi melakukan protes di luar Gedung Konsulat Amerika Serikat (AS) di Alexandria, Kamis (26/9), mengenai sikap Presiden Barack Obama terhadap penguasa baru yang didukung militer Mesir.
Pidato Obama di hadapan Majelis Umum PBB, Selasa (24/9) membuat pengunjuk rasa menuduh Washington merencanakan dan bersekutu dengan otoritas militer untuk mengusir Mursi.
Obama mengatakan kepada Majelis Umum PBB bahwa pemerintah sementara Mesir telah mendukung penggulingan Mursi yang didasarkan pada keinginan jutaan orang Mesir yang percaya revolusi Mesir telah mengambil jalan yang salah.
“Namun, pemerintahan sementara telah membuat keputusan konsisten dengan demokrasi inklusif melalui hukum darurat dan pembatasan pada pers dan masyarakat sipil serta oposisi," kata Obama seperti dikutip Anadolu Agency yang diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Obama menambahkan bahwa meskipun Mursi telah terpilih secara demokratis, ia tetap terbukti tidak mau atau tidak mampu memerintah dengan cara yang sepenuhnya inklusif.
Presiden Amerika itu menegaskan bahwa Washington akan menjaga hubungan yang membangun dengan pemerintah sementara Mesir yang mempromosikan kepentingan inti AS seperti Camp David.
Namun, ia menambahkan, dukungan AS juga akan tergantung pada kemajuan Mesir dalam mengejar jalur yang lebih demokratis.
Demonstran pro-demokrasi, mencela apa yang mereka sebut "dukungan AS terhadap rezim Mesir saat ini". Demonstran meneriakkan nyanyian kritis untuk militer Mesir.
Mursi, presiden pertama Mesir yang terpilih secara demokratis, digulingkan oleh kekuatan militer negara itu pada 3 Juli 2013, setelah protes besar-besaran dan terkoordinasi terjadi terhadap kepresidenannya.
Perubahan pemerintahan yang melanggar undang-undang digambarkan oleh para pendukung presiden terguling sebagai "kudeta militer". Sementara pendukung anti Mursi menyebutnya "pemberontakan rakyat" yang didukung militer. (mina).
0 komentar:
Post a Comment