Kemarahan di Tepi Barat Meluas, Iintifadah Jilid 3 Bakal Meletus
Situasi murka dan marah serta aksi protes semakin meluas di Tepi Barat. Perlawanan bersenjata menghadapi kekerasan dan kejahatan penjajah zionis dan pemukim yahudi, serta otoritas Palestina di Ramallah yang menggelar sejumlah perundingan sepihak tanpa legalitas rakyat dan koordinasi keamanan dengan Israel telah menciptakan situasi “mendidih” ibarat kubangan gunung berapi di Tepi Barat. Situasi di Tepi Barat seperti ini terbuka bagi segala kemungkinan, diantaranya meletusnya Intifadah kembali.
Pengamat politik Eyad Al-Qara mengatakan bibit-bibit Intifada di Tepi Barat semakin membesar. Akan tetapi realitas mengatakan, seluruh fenomena kekerasan penjajah zionis atau otoritas Palestina dan kordinasi keamanan antara mereka telah gagal menciptakan keamanan pagi warga dan harga Palestina. Sebaliknya, justru memberikan keamanan kepada warga yahudi dan pasukan penjajah zionis.
Qara menegaskan dalam pernyataan khususnya kepada Info Palestina, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh para pemuda semakin hari semakin membesar terutama pada saat penjajah Israel dan otoritas Palestina berusaha untuk membubarkan aksi tersebut. Ia mengakui, saat ini realitas perlawanan di Palestina sangat sulit dan pahit di tengah kekerasan dan tindakan represif yang dilakukan oleh otoritas Palestina.
Dia mengisyaratkan indikasi-indikasi terakhir kelompok perlawanan semakin menguat untuk meletuskan Intifadhah selama beberapa hari terakhir. Dua hari lalu pasukan zionis menemukan serdadu mereka terbunuh di dekat Qalqiliah. Setelah diteliti serdadu Israel itu dibunuh seorang warga Palestina Nabil Amer. Ia membunuh sedar Israel untuk ditawan dan sebagai pertukaran untuk membebaskan saudaranya yang ditawan oleh Israel. Akan tetapi terpaksa dia membunuh serdadu tersebut.
Pekan lalu seorang serdadu Israel di tembak sniper Palestina dengan cara yang sangat profesional sehingga tidak terdeteksi pelakunya. Hal ini menghentak Israel dan terpukul. Karena hal itu tidak pernah terjadi selama tahun 2012 dan tahun 2013.
Operasi Pribadi Pemicu Intifadah
Seorang kolumnis dan ketua Pusat Kajian Masa Depan Ibrahim Madhun, menegaskan apa yang terjadi di sebelah barat adalah respon spontan dari warga Palestina terhadap berbagai tindakan kekerasan yang mereka alami. Dia menegaskan situasi yang dihadapi warga Palestina tersebut akan sangat sulit karena banyaknya perlintasan yang dipasang oleh zionis. Aksi-aksi kekerasan yang dilakukan oleh warga Yahudi, yahudisasi pemerintah zianisti, dan kegagalan politik yang dilakukan Otoritas Palestina karena korupsi menciptakan kencuran ekonomi.
Operasi-operasi serangan separatis yang dilakukan oleh personal Palestina di Tepi Barat terus terjadi. Ini mirip dengan apa yang terjadi menjelang Intifadah pertama tahun 1987. Dia menilai, penghalang satu-satunya antara rakyat dan revolusi Intifadah adalah otoritas Palestina dan politik koordinasi keamanan yang belakangan mereka lakukan dengan Israel.
Madhun menegaskan situasi umum di Tepi Barat sangat rentan meletuskan Intifadhah karena saat ini wilayah Tepi Barat dikepung oleh aksi pendudukan zionis. Kota Al-Quds hampir menghilang dari mereka karena yahudisasi. Makin hari semakin banyak warga yang kecewa dan marah dan mereka tidak akan bisa melampiaskan kecuali dengan turun ke jalan. (pip)
0 komentar:
Post a Comment