By: SELIDIK
*****
Seakan tak puas dengan menculik Presiden terpilih, membunuh demonstran pendukung, menangkap-memenjarakan tanpa pengadilan, dan melecehkan kehormatan, junta militer di Mesir melalui pengadilan kudeta hari ini (23/09/13) mengeluarkan keputusan persis seperti era Gamal Abdun Nasser:
1. Membekukan seluruh aktivitas jamaah Ikhwanul Muslimin.
2. Menyita asset-asset, baik asset bergerak maupun asset tak bergerak seperti bangunan, tanah, tabungan di bank, hingga kendaraan dan apapun yang berkaitan dengan jamaah Ikhwanul Muslimin. Terlepas apakah asset tersebut digunakan atau disewakan.
Banyak pengamat yang menegaskan, bahwa pengadilan sama sekali tidak memiliki delik dan dasar hukum yang jelas, selain BALAS DENDAM pengadilan proMubarak yang diperkuat rezim militer kepada Ikhwanul Muslimin, yang diawal kekuasaannya berhasil memenjarakan Mubarak walau di tataran aksi, aparat melakukannya sebatas drama.
Sebagaimana keyakinan semua pihak, seperti di era Nasser, Ikhwan tidak akan bisa dimatikan atau dikerdilkan. Ibarat pohon, justru dengan dibabat habis, akan tumbuh tunas baru yang segar, bugar, dan mengalirkan darah perjuangan baru yang lebih fresh.
Kini semua harus waspada, simbol-simbol Ikhwan termasuk buku-buku dan majalah, siapapun yang nampak membawa atau ketahuan memiliki, makan akan diperadilankan di peradilan militer.
Anehnya, hingga kini, kader-kader Ikhwan semakin yakin, bahwa runtuhnya junta militer semakin dekat. Selalu ada hikmah di balik tragedi, sebagaimana kenikmatan setelah sengsara jauh lebih bermakna!
- Blogger Comment
- Facebook Comment
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
0 komentar:
Post a Comment