ISLAM HIDUP DI PEGUNUNGAN SPANYOL
Perumahan di desa-desa kecil sisa komunitas Muslim Spanyol lalu yang dikelilingi pegunungan tertutup salju di Alpujarras merupakan benteng terakhir Muslim Granada.
“Kami 20 keluarga, sekitar 100 orang dan kebanyakan kita adalah mualaf,” kata Qasim Barrio Raposa, pemilik café Baraka di Orgiva.
“Kami telah di sini selama sekitar 25 tahun, dan membaur dengan masyarakat lain, di daerah itu semua tahu kami Muslim,” tambahnya. Menurut laporan Onislam seperti dipantau MINA (Mi’raj News Agency), Ahad (22/9).
Qasim menemukan komunitas Muslim di Orgiva di wilayah Alpujarras. “Dua belas tahun yang lalu saya mulai tertarik dan masuk Islam dengan mempelajarinya melalui buku-buku,” kata Qasim.
“Sebagian Muslim di sana berasal dari orang barat, Eropa, Amerika dan mereka tinggal di pedesaan,” tambahnya.
Qasim menambahkan bahwa dalam kunjugan ke Orgiva, saya memulai dengan bisnis membuka café Baraka. Perjalanan Qasim ke Orgiva menuntunnya untuk menerima Islam dan meninggalkan usaha di restoran.
“Dalam satu tahun saya memeluk Islam dan meninggalakan rumah serta datang ke Orgiva hidup dengan cara yang halal, karena pekerjaan saya seorang pelayan sebuah restoran,” katanya.
Orgiva adalah sebuah kota cosmopolitan dengan campuran warna-warni kebangsaan hidup. Terletak di 59 km dari kota Granada, Orgiva memiliki populasi 6.000 jiwa.
Wilayah tersebut terdiri dari fifty-odd village, yaitu benteng terakhir yang dimiliki umat Islam Spanyol setelah Castilians mengambil Granada pada tahun 1492.
Kaum Muslim yang menolak masuk Kristen tinggal di daerah terpencil ini.
Hidup Halal
Qasim pergi ke Orgiva untuk memulai sebuah restoran organik halal yang menjadi tempat pertemuan popular di wilayah Alpujarras, Granada.
“Café Baraka adalah tempat pertemuan bagi orang-orang di Alpujarras yang menyukai makanan organic halal,” kata Qasim.
Sebagai seorang Muslim, ia tidak menyajikan alkohol dan menyediakan rokok di restorannya, “Kami hanya menyediakan daging ayam dan domba dengan disembelih menurut ajaran Islam,” kata Qasim.
Menurut Qasim umat Islam di wilayah Alpujarras adalah komunitas yang tinggal di dekat rajutan dan telah hidup selama bertahun-tahun. (mina).
0 komentar:
Post a Comment