Namanya Syeikh Muhammad Awadh. Beliau adalah seorang syeikh dalam bidang Al-Qur’an yang mengalami kelumpuhan dan harus selalu duduk di kursi roda. Banyak orang mendatangi beliau dari berbagai penjuru Mesir untuk mengambil ijazah (sertifikat kompetensi) dalam bidang A-Qur’an dan Ulumul Qur’an.
Di kampungnya, Kafr Hijazi, Mahallah Kubra, orang biasa memanggilnya “sayyidana” dan mencium tangannya untuk memuliakan.
Pekan lalu, beliau diserang oleh sekelompok preman hingga kepala terluka dan mengeluarkan banyak darah. Saat diserang, tidak ada yang berani membela beliau.
Setelah puas menyiksa, para preman itu menelpon polisi untuk datang dan menangkapnya. Beliau akhirnya ditahan dengan tuduhan menulisi dinding dengan tulisan yang menjelek-jelekkan militer dan pemerintah kudeta.
Semua orang di Mahallah Kubra mengetahui beliau. Bahkan banyak di antara mereka menyamakan beliau dengan Syeikh Ahmad Yasin di Palestina.
Walaupun cacat, beliau tak pernah absen dalam setiap perhelatan baik demonstrasi maupun pawai untuk menentang kudeta militer. Kini beliau ditahan selama 15 hari untuk pemeriksaan. [msa/dkwtna/klmty]
0 komentar:
Post a Comment