By: SELIDIK
******
Eksekutor kudeta satu persatu mulai dilenyapkan. Di antara mereka yang sudah tewas adalah Hamdi Kamal Husain, seorang polisi yang berasal dari kampung Syanthur Markaz Samastha.
Kamal adalah penembak jitu, yang kini ia dan keluarganya menjadi target. Ia tewas setelah perutnya ditembus besi panas pasukan militer dan polisi yang mengepung rumahnya. Turut ditembak kakak perempuannya dan anak laki-laki yang baru 9 bulan.
Perlu diketahui, Kamal baru 20 hari lulus dari pendidikan militer. Ia turut serta dalam pembubaran demonstran di Rab'ah Al-'Adawiyyah. Keahliannya sebagai penembak jitu diakui, hingga ia dijuluki Shaaidul Hammaam (Pemburu merpati). Kematiannya menjadi isyarat, junta kudeta tengah menghapus jejak, cuci tangan, dan memutus mata rantai orang-orang yang terlibat dalam pembantaian Rab'ah dan An-Nahdhah.
Kamal Hamdi mulai diburu, setelah ia menampakkan penyesalan dan tanpa sengaja "curhat" kepada rekan satu angkatan. Dimana salah satu kesaksiannya, ia diperintahkan menembaki demonstran tanpa mempedulikan tua-anak kecil-perempuan-atau laki-laki.
0 komentar:
Post a Comment