*****
Tak habis fikir. Saat Jokowi yang muslim berani membongkar masjid-masjid di Jakarta. Alasan revitalisasi, masuk akal. Namun alasan itu pula yang digunakan Israel untuk menguasai dan menghapus jejeak sejarah Masjid Al-Aqsha.
Kasus di Indonesia melalui gubernur JokowiN dengan kasus di Mesir, sama-sama memiliki kemiripan. Bahwa model "pemaksaan" oleh kekuatan invisible hand sangat kental. Israel bermain melalui media di Mesir. Pun sama, Yahudi bermain di Indonesia melalui media, tentunya setelah meciptakan sosok pahlawan yang direka media sebagai sosok powefull.
Kajian-kajian freemasonry sudah ada sejak zaman Tuan Guru M.Natsir. Melalui buku-buku yang diterbitkan Media Dakwah, DDII berussaha memaparkan potret buram para pejabat, tokoh masyarakat, hingga ulama besar agar masuk ke dalam perangkap freemasonry, Lions Club International, Rotary Club, dll.
Maka di dunia Arab, kita akan tercengang, banyak tokoh yang memegang jabatan-jabatan strategis. Baik dari kalangan birokrat, militer, hingga institusi keagamaan ternyata mereka telah resmi menjadi anggota freemasonry international.
Kaitan dengan masjid. Polanya hampir sama. Pertama, mereka akan memberikan dana besar pembangunan masjid, selama digunakan untuk shalat saja. Sedangkan jika masjid dijadikan tempat pembinaan, penyyadaran umat untuk bangkit secara ekonomi, budaya, dan mandiri, maka mulai dilarang. Kedua, jika dirasa masjid menjadi sandungan kepentingan penguasa. Maka tak perlu berpikir panjang, masjid dibongkar, bahkan dijadikan tempat hura-hura. Itulah fakta yang terjadi saat ini.
Keberanian anggota freemasonry menjalankan misinya, tentu tak lepas dari kondisi dunia. Proyek Israel Raya tengah onfire. Plus, umat Islam tak lagi tergugah dengan penghancuran masjid-pengepungan-bahkan pembunuhan teroris aparat kepada jamaah shalat. Sebab media dibungkam, dan ulama yang juga anggota freemasonry menyampaikan dalih pembenaran.
Di titik ini kita menemukan jawaban. Mengapa sejak lama kita biarkan masjid tak berpenghuni dan tak ada ruhnya? Maka jangan salahkan bila musuh Islam membongkarnya.
0 komentar:
Post a Comment