Debat Persidangan antara Hakim dan Anggota IM
BY : Studi dan Laboratorium Informasi Dunia Islam Kontemporer-SELIDIK
H : "Hari ini, seluruh aktivitas kamu dilarang!"
IM : "Oh ya ... memang kemarin-kemarin dibolehin? BUkannya dah dari 30 tahun lalu kami dilarang? Aya-aya bae pak hakim iki!"
H : "Kalau begitu, semua pengurus dilarang beraktivitas!"
IM : "Lho ... bukannya sejak 2 bulan lalu sudah ditangkapin semua? Mereka diburu seperti teroris! Bapak ini kok aneh yo!"
H : "Kalau begitu, semua asset disita!"
IM : "Yo .. monggo saja. WOng semua itu sewaan pak. Kantor-kantor IM sewa, ada yang empunya!"
H : "Kalau begitu, rekening dan asset berharga dibekukan dan diambil negara!"
IM : "Kami gak punya rekening pak! Swear! Rekening kami ada di saku celana kami!"
H : "Alah bohong kamu! Demo kemarin aja kamu habis berapa tuh! Pasti kamu punya barang berharga!"
IM : "Ya tentu saja pak. Kami pasti punya barang berharga yang tidak dimiliki orang semisal bapak, pejabat polisi, militer, jaksa, dan mereka yang ambigu. Barang berharga kami adalah; keteguhan, konsistensi, persisten, dan bersabar menghadapi apapun!"
H : "Alah bulshit! Baru tau rasa nanti yo, kalau rakyat menghukum kamu!"
IM : "Insya Allah tidak akan pak hakim! Rakyat makin melihat, siapa yang berjuang demi tegaknya Islam dan siapa yang berjuang dengan menjual Islam!"
H : "Mana buktinya, jika IM bisa bertahan?"
IM : "Satu bukti saja ya pak! Waktu Nasser menggantung Sayyid Quthb, Nasser mewajibkan buku Sosialis diajarkan dan dicetak seantero Mesir. Pertanyaan saya, adakah kini buku Nasser di pasaran? Lebih banyak mana dibanding dengan Tafsir Zhilalil Qur'an?"
H : "Weleh .. weleh ... kalian itu pinter cari-cari alasan!"
IM : "Masih mending kami pak dibanding bapak! Bapak menangkap kami bahkan tanpa alasan!"
Hakim geram dan berteriak, "Penjaga ... bawa mereka ke penjara lagi!"
Namun dalam hati, sang hakim terus berontak. Apakah betul yang ia kerjakan demi keadilan atau pesanan?
Besok, kita lihat Mesir seperti apa!
Ciyus ni gan???
ReplyDelete