Setya Novanto Vs Puan, Siapa Lebih Berpeluang Jadi Ketua DPR?
Golkar menyiapkan Setya Novanto sebagai calon Ketua DPR 2014-2019. Di sisi lain, partai pemenang pemilu, PDIP, menyiapkan Puan Maharani untuk jadi penantang Setya. Siapa lebih berpeluang?
Sebelum revisi Undang-undang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), kursi Ketua DPR otomatis menjadi hak partai pemenang pemilu. Namun UU itu direvisi dan pemilihan Ketua DPR akan dilakukan dengan sistem paket. Semua parpol yang ada di DPR bisa mengajukan calon.
Golkar yang didukung oleh koalisi Merah Putih pendukung Prabowo-Hatta percaya diri bisa merebut kursi Ketua DPR. Apalagi, Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menyatakan bahwa partainya adalah pimpinan koalisi tersebut. Tentunya Golkar yakin parpol koalisi lain akan mendukung jagoannya.
Di parlemen, Koalisi Merah Putih terdiri dari Golkar (91 kursi), Gerindra (73), PPP (39), PAN (49), dan PKS (40). Dengan demikian, tanpa PD jumlah kursi yang dimiliki Koalisi Merah Putih berjumlah 292 kursi atau 52,14%.
Partai Demokrat (PD), yang memiliki 61 kursi, sebenarnya juga memberikan dukungan ke Prabowo-Hatta, namun usai gelaran pilpres, partai berlambang mercy itu seolah menarik diri. Ketua Harian PD Syarief Hasan juga mengatakan partainya hanya akan jadi penyeimbang,tak memihak salah satu kubu.
Sementara Puan, akan didukung oleh partai koalisi pendukung Jokowi-JK. Anggota koalisi pendukungnya adalah PDIP (109 kursi), NasDem (35), PKB (47), dan Hanura (16). Jumlah kursi koalisi pendukungnya yaitu 207 kursi atau 37%.
Dari hitung-hitungan tersebut, tampaknya jagoan Golkar yang akan terpilih menjadi Ketua DPR. Namun hitung-hitungan itu tanpa melibatkan PD. Hasil berbeda bisa terjadi jika PD memberikan suara ke Puan. PD akan memegang bandul penentu peluang jagoan PDIP. Mampukan PDIP merangkul PD?
Sumber: Detik
0 komentar:
Post a Comment