Tujuh Prajurit Mesir yang Disandera Akhirnya Kembali
Jurubicara resmi Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Ahmad Muhammad Ali menegaskan bahwa ketujuh prajurit yang diculik sedang dalam perjalanan ke Kairo setelah mereka dibebaskan kelompok penculik.
Ali mengatakan, “Tujuh prajurit Mesir yang diculik dalam perjalanan ke Kairo. Mereka dibebaskan sebagai hasil upaya intelijen perang Mesir, bekerjasama dengan para tokoh kabilah dan warga Sinai.”
Sebelumnya media Mesir mengatakan bahwa pihak militer Mesir pagi ini, Rabu (22/5), berhasil membebaskan prajurit yang diculik sejak 6 hari lalu di Sinai, wilayah timur laut Mesir.
Selasa kemarin pasukan militer dan polisi Mesir bergerak ke semenanjung Sinai sebelum konfrontasi sengit dengan kelompok bersenjata yang menculik tujuh prajurit Mesir pada hari Kamis lalu. Demikian menurut para pejabat keamanan Mesir.
Sumber keamanan mengatakan, “Operasi menyeluruh dimulai di utara Sinai. Pasukan keamanan baku tembak di desa utara Sinai.” Sumber ini menjelaskan bahwa operasi tersebut bagian dari operasi keamanan besar dan bukan operasi pembebasan prajurit yang diculik kelompok bersenjata.
Rekan-rekan prajurit yang diculik menutup gerbang perbatasan Rafah dan menolak mengizinkan orang-orang Palestina yang terkatung-katung di kedua sisi gerbang Rafah untuk lewat melalui gerbang tersebut. Ini semakin menambah jumlah orang yang terkatung-katung di kedua sisi gerbang hingga mencapai 6 ribu orang.
Sementara itu presiden Mesir lewat akun sosial media twiter resminya menyampaikan selamat kepada seluruh jajaran angkatan bersenjata, kepolisian, intelijen negara maupun intelijen di Sinai atas keberhasilan upaya penyelamatan ini. Morsi juga mengucapkan selamat kepada 7 prajurit militer yang sudah sampai di pangkalan udara militer Kairo dengan selamat. Mereka disambut langsung oleh Presiden Morsi, Menhan Jenderal Abbas As-Sisi dan pejabat-pejabat militer lain.
Sinai
Belakangan perbatasan Sinai menjadi titik rawan aksi terorisme yang mengancam stabilitas Mesir. Sejak terjadi penyerangan yang menewaskan 16 prajurit militer beberapa waktu lalu, Mesir akhirnya memperketat pengamanan wilayah perbatasan Sinai. Beberapa kali Mesir juga menutup terowongan-terowongan yang tersebar di sana, demi mengantisipasi gangguan keamanan.
Namun beberapa media sekuler di Mesir memberitakan adanya keterlibatan Hamas dalam aksi teror tersebut, khususnya aksi penyanderaan 7 prajurit Mesir. Hal ini kemudian dibantah langsung oleh staf Biro Politik Hamas, Dr. Musa Abu Marzuq. Abu Marzuq menyampaikan kepada media-media sekuler Mesir untuk minta maaf secara resmi kepada Hamas atau menghentikan pemberitaan terkait tudingan ini. Tuduhan tersebut sejatinya hanya untuk merusak hubungan baik Kairo dengan Jalur Gaza. (pip/sinai)
0 komentar:
Post a Comment