Pihak Berwenang Mesir Buka Kembali Gerbang Rafah
Setelah menutup selama lima hari, akhirnya pihak berwenang Mesir pada Rabu (22/5) pagi membuka kembali gerbang perbatasan Rafah di perbatasan Mesir-Gaza dari kedua sisi, setelah ketujuh prajurit Mesir berhasil dibebaskan di Sinai.
Sebelumnya selama lima hari berturut-turut gerbang ditutup akibat protes anggota polisi dan militer Mesir atas penculikan rekan-rekannya. Mereka menutup gerbang dan tidak mengizinkan orang-orang Palestina yang hendak bepergian melewati gerbang tersebut.
Kementrian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional di Jalur Gaza menegaskan, gerbang Rafah telah dibukan dari kedua sisi. Kementrian dalam negeri menyatakan, perjalanan akan diberlakukan untuk mereka yang memiliki izin tinggal dan tiket perjalanan serta mereka yang sakit dan memegang paspor asing. Untuk hari ini dimulai dari mereka yang terdaftar pada hari Jum’at dan Sabtu lalu.
Jurubicara resmi Angkatan Bersenjata Mesir, Jenderal Ahmad Muhammad Ali menegaskan bahwa ketujuh prajurit yang diculik sedang dalam perjalanan ke Kairo setelah mereka dibebaskan kelompok penculik.
Ali mengatakan, “Tujuh prajurit Mesir yang diculik dalam perjalanan ke Kairo. Mereka dibebaskan sebagai hasil upaya intelijen perang Mesir, bekerjasama dengan para tokoh kabilah dan warga Sinai.”
Mesir mengerahkan pasukan polisi dan militer ke Sinai pada Rabu pagi. Mereka melakukan operasi menyeluruh di utara Sinai. Baku senjata terjadi antara pasukan Mesir dan kelompok bersenjata yang berakhir dengan pembebasan tujuh pajurit Mesir yang diculik kelompok bersenjara yang menuntut pembebasan anggota keluarga mereka yang divonis hukuman mati di penjara Mesir.
Rekan-rekan prajurit yang diculik menutup gerbang perbatasan Rafah dan menolak mengizinkan orang-orang Palestina yang terkatung-katung di kedua sisi gerbang Rafah untuk lewat melalui gerbang tersebut. Ini semakin menambah jumlah orang yang terkatung-katung di kedua sisi gerbang hingga mencapai 6 ribu orang.
0 komentar:
Post a Comment