Banyak himbauan yang bertebaran untuk melarang umat Islam bersatu di Jakarta dalam aksi 2 Desember mendatang. Tidak tanggung-tanggung, PO bus dari luar pun kabarnya dilarang oleh aparat setempat untuk membawa umat Islam ke Jakarta.
Namun demikian, umat Islam tidak kehabisan akal. Mereka yang mempunyai niat kuat dan tulus karena membela agamanya mempunyai cara-cara lain, sebut saja misalnya jalan kaki atau mengendarai kendaraan pribadi (motor/mobil).
Pun termasuk salah satu motivator Indonesia, Haikal Hasan tidak akan pernah surut untuk turun ke jalan saat 2 Desember mendatang. Ia bahkan rela jika aparat berlaku lebih kepada dirinya untuk menghadang.
"Kami lanjut aksi 2/12, walau dihadang Sukhoi, dijaga Amphibi, disetop AK-14. Kami bela Qur'an, walau F-18 di kepala, Baracuda di dada, sniper menuju," tulisnya, di akun Twitter pribadi miliknya.
Di lain sisi, siapapun yang menyebar isu-isu atau yang berpotensi ketakutan bagi masyarakat akan masuk ke dalam kategori teroris, ia yakin aparat kepolisian tahu mengenai itu. Sehingga, sebagai lembaga negara, polisi dirasa olehnya lebih mengetahui.
"Penebar rasa takut, cemas, bisa dikategorikan teroris. Tapi jangan takut, Polri itu menebar rasa damai, tenang. Iya kan, Pak?"
Sebagai negara besar, pemerintah seharusnya mengetahui bahwa tidak akan merdeka tanpa loyalitas dari seorang ulama. Keberadaan ulama yang sudah sejak lama dengan kesetiaannya menjaga RI adalah bukti bahwa cinta Tanah Air bagian dari iman.
"Siaa yang paling setia kepada NKRI? Siaa yang berjuang berkorban darah? Siapa yang katakan: 'Cinta Tanah Air sebagian dari iman? Ulama!"
Aksi 2 Desember pekan depat akan diprediksi dihadiri kurang lebih 5 jutan umat Islam dan rakyat. Mereka kabarnya seperti aksi beberapa waktu lalu akan datang dari daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. (Robi/voa-islam.com)
0 komentar:
Post a Comment