Politisi Gerindra: Aksi Nusantara Satu yang Digagas Panglima TNI Hanya Untuk Menyenangkan Jokowi
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengomentari aksi Nusantara Satu yang digagas Panglima TNI, Jenderal (TNI) Gatot Nurmantyo. Menurut Arief, aksi Nusantara Satu (N1) adalah cara menyenangkan Presiden Jokowi ditengah tekanan politik menjelang adanya aksi 212.
"Ini (aksi N1-red) seperti buat-buatan ya, yang menyenangkan hati Presiden Joko Widodo," kata Arief saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (26/11/2016).
Arief mengatakan aksi Nusantara Satu yang digagas Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo itu seharusnya jangan hanya menjadi romantisme belaka dengan tujuan bangkitkan rasa persatuan dan kesatuan Indonesia. Perlu tindakan nyara untuk mewujudkan aksi Nusantara Satu.
Menurut Arief, sikap Gatot tersebut dinilai kurang tepat ditengah adanya rencana demonstrasi Aksi Bela Islam III pada 2 Desember 2016 atau aksi 212. Terlebih lagi rencana aksi 212 juga di tuding Kapolri Jenderal Tito Karnavian berpotensi makar.
Lebih jauh, Arief mengungkapkan, harusnya Gatot Nurmantyo juga membuat program TNI masuk desa untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, selain aksi Nusantara satu.
"Kalau cuma pakai aksi Nusantara Satu sih engga punya efek," tukasnya.
Menjelang berlangsungnya aksi 212, muncul beragam penilaian dari berbagai kalangan. Suara pemerintah sendiri juga memperlihatkan ketidakkompakan. Pihak Polri menuding aksi 212 memiliki agenda makar. Sedang Menteri Pertahanan tidak melihat adanya agenda makar dalam rencana aksi 212.
Presiden Jokowi sendiri selain melakukan serangkaian road show juga beberapa kali mengundang pimpinan parpol, para ulama dan pimpinan oramas ke Istana guna menghadapi rencana aksi 212. Meski demikian, tampaknya tak menggoyahkan keinginan umat Islam untuk tetap menggelar aksi 212. [tsc]
0 komentar:
Post a Comment