LAWAN UMAT ISLAM, KOMUNIS KEMBALI EKSIS LEWAT "PINTU KEBEBASAN" YANG DIBUKA PENDUKUNG AHOK
Sejarah Partai Komunis Indonesia (PKI) ketika ingin menguasai jumlah penduduk Indonesia pada tahun – tahun mulainya berkembang partai politik di Indonesia dengan cara menghancurkan dan sekaligus memusnahkan jumlah penganut agama Islam.
Bahkan cara yang dilakukan dengan menggunakan kekerasan hingga pembunuhan secara massal, terutama sasaran mereka adalah pesantren dan ulama serta kyai yang mengajarkan ilmu agama Islam.
Bergabungnya umat Islam dalam aksi damai I, II dan direncanakan akan menjalankan aksi Damai III pada tanggal 2 Desember 2016 (212) dan diperkirakan akan dihadiri hingga 4-5 juta orang, rupanya membuat khawatir para generasi penerus PKI di Indonesia yang mulai merasakan angin segar dari pemerintah.
Setelah mencoba-coba dengan mengupload berbagai foto para pemakai baju dengah lambang paham komunis, Palu Arit, seakan ingin melihat reaksi warga Indonesia yang akhirnya mendapatkan tentangan keras dari umat Islam dan khususnya TNI – Polri.
Dan ketika berkumpulnya umat Islam, yang dalam sejarah Indonesia sebagai demo paling banyak, tertib dan demokrasi, rupanya dibalas oleh para pendukung Ahok tersangka penista Al-Quran dengan aksi balasan pada tanggal 19 November 2016 lalu, seakan-akan membuat pintu bagi para penganut paham komunis yang saat ini sedang menggunakan baju “Liberal (kebebasan)”.
Pelan namun pasti mereka kembali mencoba untuk eksis dengan cara menyebarkan gambar palu arit, yang ingin memperlihatkan keberadaan mereka.
“Saya malah mencurigai jika yang sebenarnya ingin melakukan makar adalah para komunis-komunis itu, dengan cara memgkambinghitamkan umat Islam dengan menggandeng rencana aksi nanti,” ujar pemerhati Sosial Tundra Meliala.
Tundra melihat jika memang benar Kapolri sedikit memiliki informasi terkait adanya makar, walaupun hanya melalui internet, namun Kapolri harus melihat para penganut paham komunis itu, karena mereka ingin memancing di air keruh.
“Saat ini air yang sedang jernih dibuat keruh oleh kelompok penista Al Quran, dengan cara memfitnah umat Islam dan memprovokasi keamanan,” ujarnya.
Tundra berujar demikian ketika diketemukannya sebuah brosur dengan gambar di pohon yang berlambang komunis dan bertuliskan Rakyat Bersatu. Dan menurut beberapa netizen jika brosur seperti pada gambar tersebut, banyak bertebaran di Wilayah Palembang dan Lampung.
0 komentar:
Post a Comment