7 TANDA PEMERINTAH MAKIN PANIK JELANG AKSI SUPER DAMAI 2/12
PEMERINTAH MAKIN PANIK
by Jonru
Pemerintah terlihat semakin panik saja. Gejala-gejalanya terlihat antara lain dari:
1. Penyebaran brosur lewat helikopter
2. Menyebarluaskan isu makar, dan menyuruh kita mencari dalangnya di Google
3. Membid'ahkan shalat Jumat di jalan raya
4. Melarang warga untuk ikut aksi 212
5. Mengancam pemilik angkutan umum agar tidak mengangkut para peserta aksi dari luar Jakarta.
6. Mengirim surat ke pesantren-pesantren agar tidak ikut aksi 212.
7. Dan masih banyak lagi tindakan aneh lainnya.
Para pemuja kubu sebelah mungkin akan ngeles, "Tentu pemerintah melakukan semua itu untuk menghindari adanya makar."
Ealah... Kalo emang niatnya menghindari makar, ya tangkap dong dalangnya. Polisi kita kan pintar-pintar. Intel banyak di mana-mana. Suruh tuh Densus 88. Biasanya mereka kan sergap dan cepat banget menangkap teroris. Masa menangkap dalang makar 212 aja gak bisa, kalau emang benar ini aksi makar.
Kalau emang benar ini makar, ya tindakan paling efektif adalah menangkap dalangnya. Just that simple.
Tapi kalau cara-caranya seperti di atas, maka itu justru memperlihatkan KEPANIKAN LUAR BIASA dari pemerintah.
Kenapa mereka panik? Karena seperti yang pernah saya jelaskan: Ahok itu ibarat pentil pada ban mobil. Jika pentil dilepas, maka ban akan kempes seketika dan semuanya akan buyar berantakan.
Jika Ahok ditangkap dan dipenjara, maka rahasia mereka akan terbongkar, akan banyak yang kehilangan jabatan, akan banyak cukong yang rugi bandar.
Tentu mereka tidak menghendaki hal buruk seperti itu terjadi. Karena itulah, Ahok harus dilindungi bagaimana pun caranya. Karena itulah, Jokowi terlihat makin stres, dia sibuk sendiri mondar-mandir ke sana ke mari. Sebab dia ditekan dari bawah (para peserta aksi), juga ditekan dari atas oleh para cukong, dan mungkin juga oleh Mami dan Papi.
Jadi seperti itulah situasi Indonesia hari ini.
Bagaimanakah endingnya? Tentu, semua kini tergantung SIAPA YANG LEBIH KUAT. Apakah para peserta aksi, atau mereka yang sedang panik.
Jakarta, 26 November 2016
JONRU
0 komentar:
Post a Comment