Diberitakan Sulut Today, 4 November 2014, beberapa mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fispol) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, mengaku didiskriminasi. Menurut pengakuan salah satu mahasiswa dirinya ”dilarang” menggunakan foto berjilbab oleh salah satu Kasubag di kantor Rektorat Unsrat.
”Saya ini menggunakan Jilbab sejak lama, dan orang tua saya juga keberatan disuruh buka Jilbab. Masa saat mengurus persyaratan Wisuda, saya bawa pas foto sebagai syarat sebagaimana ketentuan, tapi dikembalikan oknum Kasub. Menurut ibu Kasub yang berada di Rektorat Unsrat dan mengurus persyarakat mahasiswa saat Wisuda, bahwa itu perintah Rektor Unsrat, harusnya saya memasukkan foto yang tidak menggunakan Jilbab,” ujar sumber tersebut yang meminta nama tidak disebutkan.
Menanggapi hal tersebut, Amir Jabar, S.Sos alumnus Fispol Unsrat Manado secara tegas mengatakan apa yang dilakukan oknum Kasubag tersebut harus diperjelas, dan Rektor Unsrat Prof. Ellen Kumaat harus bertindak tegas atas tindakan ”pelecehan” yang ditunjukkan Kasubag itu.
”Ini pelecehan, pakai Jilbab bukan gaya-gayaan ini persoalan keyakinan dan hal prinsip kita beragama. Kalau Kasubag menyuruh tidak bisa memasukkan foto menggunakan Jilbab, Kasubab sudah tidak menghormati orang lain dalam beragama. Hal tersebut, harus dilaporkan ke Kementerian Pendidikan Tinggi karena merugikan mahasiswa tentunya, janganlah bersikap diskrimitaif seperti ini. Rektor Unsrat kami minta dengan tegas memberikan sanksi kepada oknum Kasubag yang tidak memiliki nilai toleransi seperti ini,” tegas Amir yang juga mantan Ketua Umum Badan Tadzkir Univeritas.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Wakil Rektor II Bidang Akademik, Unsrat Manado, Dr. Flora Kalalo menyampaikan bahwa itu tidak menjadi ketentuan dari Rektor Unsrat.
”Tidak, itu hak masing-masing,” kata Flora singkat.(fimadani)
0 komentar:
Post a Comment