Jalaluddin Rakhmat, mengaku sedang menulis disertasi yang menyebabkan dia diancam akan dihukum mati. Pasalnya, dalam disertasi yang masih dalam tahap penulisan ini Jalal menulis bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam gagal mengorganisasikan masyarakat sesudahnya. Demikian diberitakan Kiblat Net.
“Saya sedang menulis sebuah disertasi yang kedua, dan ini mungkin disertasi yang paling lama yang saya kerjakan,” ungkap Jalal, yang mengaku sedang menulis disertasi di UIN Alauddin, Makassar.
“Ini jadi sekian lama karena mungkin satu-satunya disertasi yang mendapat tekanan dari penduduk di sekitarnya. Sudah pernah didemo beberapa kali dan saya mau diancam mau dihukum mati. Kemudian dilaporkan ke polisi karena disertasi itu, yang belum terbit, baru dalam tahap proses pembuatan,” katanya saat menjadi pembicara dalam Diskusi Budaya bertajuk “Revolusi Mental: Dari Ali Hingga Jokowi”, Rabu (15/10).
Dalam disertasi itu pemimpin organisasi Syiah IJABI ini menulis bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam gagal mengorganisasikan masyarakat sepeninggalnya. Dia mengaku mengutip tulisan tersebut dari sejarawan Barat, Arnold Joseph Toynbee.
“Ajaib, Muhammad adalah seorang yang cerdas dan seorang manajer yang brilian (sebelumnya ditulis penyihir, red). Ternyata dia tidak berhasil mengorganisasikan masyarakat sesudahnya, karena dia tidak meninggalkan siapa pemimpin masyarakat sesudahnya. Dia pergi begitu saja, tanpa meninggalkan siapa yang dia amanati untuk meneruskan memimpin masyarakat,” ujar Jalal, mengutip pernyataan Arnold Toynbee dalam disertasinya.
Jalal juga mengutip sejarawan Italia, Leone Caetani yang menyatakan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa salllam tidak meninggalkan pengganti yang meneruskan kepemimpinannya karena dia tidak sempat melakukannya.
“Dia (Shallallahu ‘alaihi wa Sallam) tidak mengira bahwa kematiannya datang terlalu cepat. Jadi kematiannya begitu cepat sehingga beliau belum sempat karena beliau lupa menunjuk penerusnya,” ujar Jalal.
Brigjen (Pol) Anton Tabah: pidanakan Jalaludin Rakhmat!
Brigjen (Pol) Anton Tabah, Anggota Komisi Hukum MUI Pusat, secara tegas merekomendasikan seluruh kaum muslimin untuk mempolisikan Jalaludin Rakhmat dan antek-anteknya atas penistaan agama, dalam seminar nasional dan bedah buku fenomenal “Syiah Menurut Syiah: ancaman nyata NKRI” di Wisma Pertamina Jl. Medan Merdeka Timur No 13, Sabtu, (01/11).
Anton Tabah menyarankan, “Sebetulnya langkah pertama untuk memberi efek jera pada syiah adalah dengan memidanakan Jalaludin Rakhmat. Dilaporkan ke kepolisian atas penistaan agama, kalau itu memang betul dan harus ada bukti dan saksi-saksi.”
Pelaporan Jalaludin Rakhmat dan pengikutnya ke polisi merupakan langkah positif yang harus dilakukan Umat Islam sebagai upaya mematikan aliran sesat Syiah dari bumi Indonesia, ujar Anton.
Ia juga memaparkan bahwa, “Langkah-langkah positif seperti itulah yang harus dilakukan karena kita, polisi dekat dengan hukum. Ini harus dilaporkan ke polisi segera! Saya baca sekilas (buku berjudul Syiah Menurut Sumber Syiah karya DR. Abdul Chair Ramadhan), ada celah-celah untuk memidanakan seseorang [Jalaludin Rakhmat] karena dianggap telah menistai agama.”
Sebelum mengakhiri pemaparannya, Anggota Komisi Hukum MUI ini Pusat memberi tawaran kepada kaum Muslimin untuk melaporkan penistaan agama yang dilakukan oleh Jalaludin Rakhmat beserta antek-anteknya.
“Saya tawarkan ke bapak ibu, penistaan agama oleh syiah sudah ada dan sudah komplit. Pidanakan perorang! Karena polisi tidak bisa memidanakan organisasi. Kalau organisasi dibubarkan, orangnya masih sesat.”
Seminar Nasional yang dihadiri oleh puluhan peserta ini bertema “Syiah Menurut Sumber Syiah” (Ancaman Nyata NKRI)”. Acara ini merupakan bedah buku karya DR. H. Abdul Chair Ramadhan, S.H., M.H., M.M. dari Komisi Hukum dan perundang-undangan MUI Pusat.
Selain didukung oleh MUI dan MIUMI, acara tersebut juga mendapatkan sokongan dari Al-Bayinat, Front Anti Aliran Aesat, Aliansi Nasional Anti Syiah (ANNAS), Lisan Hal, serta LKS Al-Maqashid As-Syariah. Alhamdulillah. ((Nisyi/Syiahindonesia.com) sumber : http://www.syiahindonesia.com/2014/10/tulis-disertasi-tentang-kegagalan-nabi.html/adibahasan/arrahmah.com)
0 komentar:
Post a Comment