Pertanyaan Ini Membuat Istri Dedengkot Syi'ah Skak Mat


Adalah seorang dai Sunni, Muhammad Abdurrahman Al Amiry, memberikan pertanyaan kepada istri dedengkot Syiah Indonesia Jalaluddin Rakhmat, “Sudahkah Anda melakukan nikah mut’ah atau sudah berapa kali Anda melakukan nikah mut’ah?”

Pertanyaan itu diajukannya dalam debat mengenai kebenaran ajaran Syiah, utamanya dalam persoalan nikah mut’ah yang menjadi barang jualan Syiah di kalangan pengikut syahwat 1 Maret 2014 lalu.

Istri Jalaluddin Rakhmat, Emilia Renita AZ menjawab, “Itu pertanyaannya vulgar banget.  Aku gak pernah mut’ah, dan aku gak minat mut’ah.  Apa gak ada pertanyaan yang lebih normal? Aku ini Syiah, yang sangat menjaga iffah. Aku juga gak tersentuh laki-laki selain muhrimku (maksudnya mahram-red).”

Tentu saja pernyataan Emilia Renita AZ yang tidak pernah dan tidak ingin nikah mut’ah itu bertentangan dengan ajaran Syiah yang dianutnya.

Dalam sebuah kitab Syiah, Tafsir Manhaj Ash Shadiqin 2/489,  salah seorang Imam mereka mengatakan, “Barang siapa yang keluar dari dunia (wafat) dan dia tidak nikah mut’ah, maka dia datang pada hari kiamat sedangkan kemaluannya terpotong.”

Menanggapi alasan Emilia Renita AZ yang tidak mau melaksanakan nikah mut’ah dengan alasan menjaga kesucian, ustadz Muhammad Abdurrahman Al Amiry menanggapi, “Berarti menurutnya, Syiah yang nikah mut’ah tidak menjaga iffahnya. Padahal Imam Khumaini (imam besarnya Syiah dan pemimpin revolusi Syiah Iran) nikah mut’ah tanpa malu, berarti dalam kata lain Imam Khumaini tidak memiliki iffah. Berarti Syiah memang bukan agama yang menjaga iffah penganutnya, karena Syiah mengajari nikah mut’ah dan mengancam yang tidak nikah mut’ah. Berarti Emilia pun meyakini Syiah tidak memiliki kehormatan.”

Sebagaimana diketahui, Ayatullah Khumaini, pernah melakukan nikah mut’ah dengan seorang anak perempuan yang masih sangat kecil.

Khumaini pernah berkata dalam Tahrir Al Wasilah hal. 854 Kitab An Nikah Masalah ke 12, “Adapun segala cara untuk mencari kenikmatan seperti menyentuh-nyentuh dengan syahwat, dan memeluk, serta menggesek-gesek kemaluan ke paha maka tidak mengapa ,walaupun yang menjadi objek adalah seorang bayi berkelamin wanita yang masih menyusui.”(fimadani)
DVD MURATTAL
Share on Google Plus

About MUSLIMINA

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar: